CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Indonesia Targetkan Penerapan Penyimpanan Karbon Regional


Rabu, 08 November 2023 / 21:24 WIB
Indonesia Targetkan Penerapan Penyimpanan Karbon Regional
ILUSTRASI. Indonesia Targetkan Penerapan Penyimpanan Karbon Regional.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan penyimpanan karbon di kawasan maupun global semakin meningkat. Indonesia mendorong penyimpanan di kawasan. Untuk itu, diperlukan kejelasan pengaturan dan praktik perdagangan karbon.

Direktur Teknik Migas dan Lingkungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Mirza Mahendra mengatakan, potensi ekonomi karbon sangat penting diidentifikasi. Sebab, potensi itu dibutuhkan untuk mendorong perdagangan karbon. 

"Indonesia telah memiliki bursa karbon," kata dia dalam keterangannya, Rabu (8/11).

Perdagangan karbon dan isu terkait semakin menjadi perhatian berbagai pihak. Seiring komitmen untuk mencapai emisi nol di berbagai negara, perdagangan karbon adalah salah satu cara mencapai emisi nol (net zero emision).

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Aturan Perluasan Lahan Minerba, Begini Catatan Pengamat

Ketua Carbon Trade Indonesia (IDCTA) Riza Suarga mengatakan, isu perdagangan karbon perlu diberi ruang lebih luas. CDC menyediakan kesempatan bagi pihak-pihak terkait untuk berbagi pengalaman dan penjajakan bisnis perdagangan karbon.

Dari ratusan peserta CDC, ada yang telah berpengalaman mengembangkan teknologi untuk mengintegrasikan data pemantauan karbon. Integrasi data itu membantu mengenal pasar lebih baik. 

CDC juga dihadiri regulator yang membagikan pengalaman soal sinkronisasi kebijakan untuk menunjang perdagangan karbon. Ada juga sesi khusus di antara perwakilan perusahaan Jepang, salah satu kelompok bisnis besar di Indonesia. 

"CDC bukan pertemuan iklim biasa" ujarnya.

Mirza mengatakan, Indonesia melihat peluang menjadi hub kawasan untuk Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dan Carbon Capture, and Storage (CCS). 

“Pembangunan CCS/CCUS Hub di ASEAN akan menjadi peluang besar bagi negara-negara ASEAN dan lainnya untuk mengurangi emisi dari industri yang sulit mereda dan mencapai Net Zero Emission," ujarnya.

Baca Juga: Menteri ESDM Terbitkan Beleid Atur Perluasan Lahan Tambang

Indonesia telah mendirikan National Center of Excellence CCS/CCUS untuk pengembangan kapasitas nasional di bidang teknis, keselamatan, ekonomi, sosial, dan peraturan dari CCS/CCUS. 

Kegiatan utama CCUS dilakukan dengan memperkuat kerangka kerja pemerintah dan sektor swasta di antaranya melalui menciptakan platform yang berkelanjutan untuk pemerintah, sektor swasta, dan investor untuk mempercepat implementasi CCUS, kemudian mengidentifikasi peluang investasi dan meningkatkan bisnis lingkungan di area CCUS untuk menarik mitra pengembangan kerja sama CCUS dan yang terakhir mensosialisasikan kebijakan, regulasi, dan praktik investasi CCUS yang merupakan bagian dari energi sistem energi bersih yang terintegrasi.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×