Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Subholding Upstream PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sukses menekan emisi karbon. Pertamina Hulu Energi mencatatkan pengurangan emisi mencapai 480 Kilo Ton C02eq atau setara 110% dari target di bulan Juli lalu. Pengurangan emisi ini dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi baik dari regional maupun Anak Perusahaan terafiliasi.
Awang Lazuardi, Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Hulu Energi menyampaikan, pengurangan emisi ini merupakan strategi perusahaan dalam mendukung dekarbonisasi.
Pertamina Hulu Energi telah menjalankan 6 pilar dekarbonisasi yaitu energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, arbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), serta offsetting melalui natural based solution.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Batal Gelar IPO, Antrean IPO BUMN Kembali Kosong
“Pencapaian PHE ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina Hulu dalam melaksanakan dekarbonisasi bersamaan dengan pelaksanaan program kerja untuk mendukung ketahanan energi nasional" jelas Awang dalam siaran pers, Jumat (18/8).
Subholding Upstream Pertamina ini konsisten dan berkomitmen dalam mendukung program Pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030 dan Net Zero Emission pada tahun 2060.
Selain peresmian uji coba injeksi CO2 yang telah dilakukan pada Oktober 2022 di Pertamina EP Jatibarang Field, beberapa program kerja dalam mendukung dekarbonisasi juga dilaksanakan di lingkungan Subholding Upstream Pertamina.
Misalnya, regional Sumatra memiliki proyek optimalisasi pemanfaatan gas suar untuk bahan bakar turbin pada 2 fasilitas operasi dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya WK Rokan fase 1 bekerja sama dengan Pertamina Power Indonesia.
Selain itu, Pertamina Hulu Energi juga melakukan optimalisasi pengoperasian gas fuel yang dilakukan secara bertahap setiap tahun dan low carbon fuel switching melalui penggunaan biosolar B30 sebagai bahan bakar untuk marine fleet di Mahakam.
Baca Juga: Dua Tahun Pasca Alih Kelola Blok Rokan, Pertamina Hulu Rokan Capai Produksi Tertinggi
Program eksisting dekarbonisasi ini merupakan fase pertama sembari meletakan fundamental untuk fase 2 dan 3 terkait implementasi CCS CCUS dan carbon trading yang termasuk pilar strategy Environmental, social, and corporate governance (ESG) Pertamina Hulu Energi.
Asal tahu, Pertamina Hulu Energi juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. Pertamina Hulu Energi akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara social, dan menerapkan tata Kelola yang baik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News