kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Industri alat berat diproyeksikan tumbuh 15% tahun ini


Jumat, 18 Februari 2011 / 13:28 WIB
Industri alat berat diproyeksikan tumbuh 15% tahun ini
ILUSTRASI. Ariel Noah ANTARA/Fajar Ambya/ama/13.


Reporter: Evilin Falanta, Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Ketua Umum Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) Pratjojo Dewo memproyeksikan, tahun ini penjualan alat berat bisa tumbuh 15% menjadi sebanyak 12.000 unit. Tahun lalu, total penjualan alat berat hanya sekitar 10.434 unit.

Permintaan alat berat dari sektor pertambangan dan konstruksi berkontribusi paling besar terhadap penjualan seluruh alat berat tiap tahun. Rinciannya, sektor pertambangan berkontribusi lebih dari 50% dari total penjualan alat berat.

“Sementara sektor konstruksi berkontribusi sebanyak 25% dan sisanya dari sektor lainnya seperti pertanian dan lain-lain,” katanya kepada KONTAN hari ini (18/2).

Penjual alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk misalnya, optimis bisa meningkatkan penjualan alat berat hingga 30% tahun ini. “Targetnya total penjualan alat berat kami tahun ini sebanyak 3.000 unit,” kata Sekretaris Perusahaan Hexindo Heri Akhyar. Artinya, tahun 2010 Hexindo hanya menjual sekitar 2.300 unit alat berat.

Pratjojo menambahkan, seiring meningkatnya permintaan alat berat, kapasitas produksi alat berat tahun ini pun diprediksi meningkat hingga 6.000 unit. “Pada 2010 kapasitas produksi alat berat di dalam negeri hanya 4.700 unit,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×