Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Janji penurunan harga energi, yaitu gas dan listrik, oleh pemerintah dan proses pengerjaan omnibus law membuat pelaku industri optimistis mampu menggenjot sektor usahanya.
Asalkan usaha pemerintah yang berniat memuluskan investasi dan bisnis tersebut dapat diimplementasikan dengan baik.
Yustinus Gunawan, Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) mengatakan industri kaca telah lama menanti harga gas yang lebih kompetitif. "Sekaranglah momentum paling tepat untuk menurunkan harga gas untuk industri," sebutnya kepada Kontan.co.id, Jumat (14/2).
Baca Juga: Pemerintah diminta segera sahkan RUU PPRT
Menurut asosiasi, kontribusi gas bumi terhadap biaya produksi kaca mencapai 28%. Penurunan harga gas ini diyakini berdampak pada pertumbuhan industri kaca karena semakin efisien biaya produksinya.
Hal yang sama terkait rencana diskon harga listrik, Yustinus mengatakan penurunan harga nantinya akan memperkuat operasi pabrikan kaca.
Menurut asosiasi, kedua langkah tersebut jika direalisasikan bakal cukup untuk meningkatkan competitiveness industri di Indonesia.
"Penurunan harga energi untuk industri secara berturutan sangat strategis, dimulai dengan gas bumi dan diikuti dengan listrik sangat ditunggu oleh industri manufaktur," sebutnya.
Baca Juga: Wacana Pemerintah Soal Pembubaran SKK Migas, Sudah Tepat
Adapun mengenai omnibus law, asosiasi berharap dapat segera dilegalkan sebab kata Yustinus, industri memerlukan kepastian supaya stigma antara "hard to hire" dan "hard to fire" secepatnya hilang dan produktivitas naik.