Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kondisi industri hilir kelapa sawit di tahun 2014 tidak menggembirakan. Gabungan Industri Minyak Nabati (GIMNI) mencatat ekspor dalam bentuk hilir sawit atau Processed Palm Oil (PPO) tahun 2014 lebih rendah ketimbang 2013.
Pada tahun 2014 volume ekspor sawit sebesar 23,6 juta ton dengan komposisi ekspor berupa CPO sebanyak 9,9 juta ton atau sebesar 43%. Sementara dalam bentuk PPO yang mencapai 58% volumenya mencapai 13,7 juta ton.
Bandingkan dengan tahun 2013 dengan volume ekspor 22,9 juta ton. Ekspor CPO sebesar 8,9 juta ton dengan persentase 38% dari total volume ekspor. Sisanya, 13,9 juta ton atau 61% berasal dari PPO.
Sahat Sinaga, Ketua GMMI mengatakan, harga dan regulasi membuat eksportir lebih menyukai ekspor sawit kualitas CPO ketimbang PPO.
"Harga CPO tahun 2014 turun drastis ditambah penetapan harga patokan eksportir (HPE) yang dikenakan Bea Keluar (BK) 0%," tandas Sahat, Jumat (6/2).
Kondisi ini diperkirakan Sahat bakal bertahan sampai Maret 2015. Sebab kondisi harga CPO saat ini masih rendah dengan kebijakan yang masih bertahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News