Reporter: Vina Elvira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berupaya mengejar perbaikan kinerja di sisa tahun 2025. Maklumlah, bisnis Sido Muncul terpantau mengalami penurunan pada kuartal pertama lalu.
Direktur Utama SIDO, David Hidayat mengatakan, bisnis perseroan mulai ada perbaikan di periode kuartal kedua ini.
Dia menjelaskan, penjualan April–Mei bertumbuh cukup baik secara year-on-year. Sehingga kinerja semester I-2025 menunjukkan peningkatan yang positif dibanding kuartal I.
Hal itu didorong oleh faktor eksternal dan internal, seperti recovery konsumsi domestik saat musim pancaroba, program kampanye pemasaran dan promosi yang lebih aktif terarah di akhir Maret, serta peningkatan aktivitas masyarakat pasca hari raya.
“Kinerja ekspor juga menunjukkan akselerasi,” ungkap David, kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Optimis Target Pertumbuhan 10% pada 2025 Bakal Tercapai
Sebagai gambaran, SIDO tercatat membukukan penjualan Rp 789,10 miliar di kuartal I-2025. Angka ini menurun 25,09% yoy dibandingkan Rp 1,05 triliun di kuartal I-2024.
Penurunan penjualan tersebut salah satunya didorong oleh melesunya penjualan jamu herbal & suplemen, dari sebelumnya Rp 626,88 miliar pada kuartal I-2024, menjadi Rp 363,07 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Untuk memaksimalkan kinerja di sisa tahun ini SIDO fokus untuk mengakselerasi volume-driven growth melalui perluasan distribusi baik di modern trade & GT.
Selain itu, SIDO juga melakukan peluncuran produk-produk baru menyasar segmen konsumen muda yang sadar akan kesehatan (health-conscious), serta ekspansi ekspor.
Baca Juga: Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) Genjot Pasar Ekspor pada Tahun 2025
“Di saat yang sama, kami menjaga efisiensi biaya agar margin tetap sehat di tengah volatilitas ekonomi global dan nilai tukar,” jelasnya.
Sebahai tambahan informasi, pada tahun ini SIDO menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 150 miliar-Rp175 miliar.
Realisasi capex hingga kuartal I-2025 sudah mencapai Rp13 miliar, yang digunakan untuk pemeliharaan peralatan/fasilitas produksi serta pengembangan teknologi/digitalisasi untuk mendukung operasional maupun pemasaran.
Hingga akhir Maret lalu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih SIDO tercatat senilai Rp 232,94 miliar. Menurun dibandingkan Rp 390,49 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Harga Saham Sido Muncul (SIDO) Terus Melemah, Ini Rekomendasi dari Analis
Selanjutnya: Prabowo Sebut Nilai Tambah Proyek Baterai Kendaraan Listrik bisa Capai US$ 48 Miliar
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 30 Juni-1 Juli, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News