Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Havid Vebri
JAKARTA.Industri komponen pesawat dalam negeri mulai kembali menggeliat. Belakangan, menurut Asosiasi Manufaktur Komponen Pesawat, beberapa perusahaan domestik penghasil komponen pesawat berhasil menjadi pemasok komponen untuk perusahaan Boeing dan Air Bus.
Andi Alisyahbana, Ketua Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) berharap, pasokan komponen untuk pesawat tersebut bisa bertambah setiap tahunnya.
Selain menerima pesanan komponen pesawat dari Boeing dan Air Bus, produsen komponen pesawat Indonesia ini menunggu pesanan dari industri pesawat terbang domestik.
"Semoga industri pesawat dalam negeri bisa berkembang," kata Andi di sela-sela acara pengukuhan Inacom dan sarasehan industri kedirgantaraan nasional, di Gedung Kementerian Perindustrian, Jumat (18/9).
Hingga kini, Inacom tercatat memiliki 26 anggota yang memproduksi aneka komponen pesawat mulai dari desain pesawat, tooling, machining, interior, karet dan lain-lain. Namun, Andi tidak menjelaskan jenis komponen apa saja yang sudah diekspor. Yang jelas, beberapa anggotanya adalah PT Dirgantara Indonesia (PTDI), PT Regio Aviasi Industri, PT Aftech dan lain-lain.
Andi yang juga Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI ini menambahkan,saat ini pihaknya tengah mendesain pesawat N-219. "Kami di PTDI merancangkan N-219 supaya komponennya bisa dipasok dari dalam negeri. Jadi sinergis," ujar Andi.
Ia mengatakan proses perancangan desain purwarupa pesawat itu sudah selesai. Rencananya pada Oktober nanti, purwarupa pesawat itu siap untuk rolled-out atau keluar dari hanggar pesawat. "Diharapkan tahun depan bisa terbang," ujar Andi.
Menteri Perindustrian Saleh Husin, mengatakan industri komponen pesawat penting untuk mendukung tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di industri pesawat domestik. "Inginnya di tahun 2019 TKDN pesawat dalam negeri bisa 60%" ujar Saleh.
Andi mengatakan, saat ini TKDN pesawat N-219 masih sekitar 40%. "Ke depan kami akan pelajari dan tingkatkan terus meningkat TKDN-nya menjadi 60% di 2019," ujar Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News