kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri lokal kekurangan pasokan kelapa, mengapa?


Rabu, 16 Agustus 2017 / 11:01 WIB
Industri lokal kekurangan pasokan kelapa, mengapa?


Reporter: Lidya Yuniartha, Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Industri kelapa atawa kopra dalam negeri bakal kekurangan pasokan buah kelapa sebanyak 7 miliar butir pada tahun ini. Sebab dari rata-rata kebutuhan buah kelapa 17 miliar hingga 20 miliar butir per tahun, produksi kelapa dalam negeri hanya mampu memasok ke industri sekitar 16 miliar butir.

Penurunan pasokan kelapa untuk industri dalam negeri disebabkan beberapa hal. Pertama, produk kelapa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sekitar 2 miliar butir per tahun. Kedua, produk kelapa lebih banyak diekspor ketimbang diolah di dalam negeri. Apalagi tren ekspor kelapa terus meningkat hingga pada 2016 mencapai 3 miliar butir dan tahun ini diprediksi lebih tinggi lagi.

Donatus Gede Sabon, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (Hipki) mengatakan, akibat kekurangan pasokan, industri kelapa dalam negeri terpaksa mengurangi kapasitas produksi mereka, mulai 35% hingga 50%. "Jadi faktor kenaikan ekspor dan kebutuhan rumah tangga, membuat industri pengolahan kelapa kekurangan pasokan," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (15/8).

Donatus menjelaskan, peningkatan tren ekspor kelapa sudah terjadi dalam enam tahun terakhir. Saat ini, China, Thailand dan Malaysia merupakan tujuan ekspor utama buah kelapa segar dari Indonesia. China menduduki posisi teratas pengimpor utama buah kelapa dari Indonesia karena industri pengolahan kelapa di Negeri Tirai Bambu tersebut mengalami pertumbuhan pesat.

Kendati demikian, Donatus bilang, pada semester I tahun 2017 ini, ekspor kelapa sedikit tertahan karena Thailand tengah memasuki panen raya buah kelapa. Sementara China tengah mengalami persoalan limbah sabut kelapa sehingga mengerem sementara impor buah kelapa dari Indonesia..

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kemtan) Bambang mengatakan pemerintah mendorong agar industri pengolahan dalam negeri mau menaikkan harga buah kelapa milik petani. Ekspor buah kelapa meningkatkan karena dihargai lebih tinggi ketimbang industri dalam negeri. Kenaikan harga menjadi solusi karena pemerintah memang mendukung ekspor kelapa maupun industri dalam negeri. "Jadi pemerintah senang kalau harga buah kelapa bagus, karena petani sejahtera," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×