kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri makanan cepat saji akan naikkan harga jual


Rabu, 16 Februari 2011 / 09:59 WIB
Industri makanan cepat saji akan naikkan harga jual
ILUSTRASI. Aksi Reuni 212


Reporter: Noverius Laoli, Veri N. Tragistina | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Terus melonjaknya harga berbagai bahan pangan, seperti tepung terigu, minyak goreng, gula, cabai, daging, dan bawang belakangan ini, membuat biaya produksi makanan cepat saji terdongkrak. Makanya, kalangan pebisnis makanan cepat saji alias fastfood pun harus menaikkan harga.

Tengok saja langkah yang akan diambil PT Fastfood Indonesia Tbk, pemegang hak merek restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia. Fabian Gelael, CEO PT Fastfood, mengatakan, harga makanan di KFC akan dinaikkan untuk mengimbangi kenaikan harga bahan baku.

Namun, kenaikan tersebut tidak akan melebihi laju inflasi tahun lalu yang besarnya 6,96%. "Tahun ini rata-rata kenaikan harga di KFC sekitar 3% sampai 5%," kata Fabian kepada KONTAN, Selasa (15/2). Ia belum memastikan kapan waktu kenaikan tersebut.

KFC memilih tidak menaikkan harga terlalu tinggi supaya pangsa pasar nya terjaga. Makanya, selain menaikkan harga, KFC juga juga menyiapkan langkah lain untuk menyiasati lonjakan harga pangan. Di antaranya melakukan efisiensi. Misalnya, dengan memperbaiki distribusi logistik agar tidak memakan biaya besar.

Blenger Burger juga akan menaikkan harga jual makanan cepat sajinya. Erik Kandarman, pemilik Blenger Burger, mengatakan, kenaikan harga tersebut akan berada di kisaran 5% hingga 10%. Namun Erik masih menunggu waktu yang tepat untuk menaikkan harga makanannya. "Kemungkinan akan naik di semester I-2011," kata Erik, (15/2).

Selama ini, meski harga bahan baku terus naik, Erik mengaku, perusahaannya masih bisa menahan harga. Erik bilang, ia menyiasati kenaikan harga berbagai bahan baku dengan melakukan efisiensi. Namun, saat ini harga bahan baku, terutama daging, naik tidak terkendali. Jika akhir tahun 2010 harga grosir daging masih Rp 35.000 per kilogram (kg), maka saat ini harganya sudah di kisaran Rp 40.000-Rp 45.000 per kg. "Ini sangat memberatkan," jelas Erik.

Berbeda dengan KFC dan Blenger Burger, PT Rekso Nasional Food, pemegang lisensi McDonald di Indonesia, memilih tidak menaikkan harga. "Sampai sekarang belum ada rencana menaikkan harga," kata Koko Hadiono, Direktur Operasional dan Training Rekso Nasional Food. Perusahaan ini baru saja membuka sejumlah gerai, antara lain di Mal Sarinah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×