Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
Ditambah trade promo dengan pihak retailer, segala cara dilakukan produsen untuk menggenjot penjualannya. “Sebab Ramadan ibarat waktu panen sehingga produsen akan banyak mengeluarkan program untuk mendorong tingkat penjualan produknya,” sebut Trijono.
Agenda promo umumnya dilakukan menjelang dan selama bulan ramadan. Waktunya sekitar 1-2 bulan. Trijono mengatakan kalau lebih pendek sangat tidak efektif dari segi biaya.
Ketua Asrim yang juga menjabat sebagai Public Affairs and Communication Director PT Coca Cola Company Indonesia ini mengatakan, secara volume penjualan, Ramadan biasa berkontribusi seitar 30-40 % dari total penjualan minuman ringan dalam setahun.
Sedangkan soal produksi, Trijono sepakat bahwa produsen akan meningkatkan jumlah volume produknya. “Produsen akan mencocokkan dengan kemampuan produksi pabrik mereka, varian dari produk mereka dan juga factor-faktor lain seperti masa distribusi,” sebutnya.
Distrubusi sementara ini dipandang cukup baik. Trijono menekankan bahwa produsen khawatir dengan kebijakan pemerintah untuk pembatasan pergerakan truk pada saat mendekati lebaran. “Karena akan berdampak pada fleksibilitas pilihan distribusi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News