kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri mamin kontributor terbesar PDB manufaktur


Selasa, 07 November 2017 / 19:10 WIB
Industri mamin kontributor terbesar PDB manufaktur


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - SRAGEN. Kinerja industri makanan dan minuman (mamin) tumbuh rata-rata di atas pertumbuhan sektor manufaktur tiap tahun. Pada triwulan III-2017, pertumbuhan industri mamin sebesar 9,46% atau naik dibanding pencapaian di triwulan II-2017 yang sekitar 7,19%.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, sektor ini juga berperan penting dalam memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, industri mamin mampu menyumbangkan PDB industri nonmigas pada triwulan III/2017 sebesar 34,95%. Itu tertinggi dibanding sektor lainnya, seperti industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik dengan kontribusi 10,46%, serta industri alat angkutan 10,11%.

Industri mamin merupakan salah satu sektor yang strategis dan masih mempunyai prospek cukup cerah untuk di tumbuh kembangkan di Indonesia. “Industri ini turut mendorong produksi sektor pertanian melalui pengolahan dan penyerapan bahan bakunya serta mampu membuka lapangan kerja yang banyak,” paparnya pada kunjungan kerja di PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Sragen, Jawa Tengah, Selasa (7/11).

Kementerian Perindustrian mencatat, kontribusi tenaga kerja sektor industri didominasi oleh industri makanan sebanyak 3.316.186 orang atau sebesar 21,34%. Sementara itu, pada periode Januari-September 2017, nilai investasi industri mamin mencapai Rp 27,9 triliun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN), sedangkan nilai investasi untuk penanaman modal asing (PMA) sebesar US$ 1,4 miliar.

“Kami tengah memacu pengembangan inovasi dan penerapan standar keamanan produk di industri mamin nasional agar lebih berdaya saing di kancah global sehingga akan mendorong perluasan pasar ekspor,” ungkap Airlangga.

Pada periode Januari-September 2017, nilai ekspor produk mamin termasuk minyak kelapa sawit mencapai US$ 23,3 miliar, yang membuat neraca perdagangan menjadi positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×