Reporter: Evilin Falanta | Editor: Test Test
JAKARTA. Penjualan industri makanan dan minuman (mamin) sepanjang kuartal II-2011 berhasil tumbuh 5% dibandingkan dengan kuartal I-2011. Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) mengatakan, peningkatan ini lebih besar daripada penjualan kuartal I-2011 yang meningkat 4% dibandingkan kuartal IV-2010.
"Peningkatan ini disebabkan adanya penambahan permintaan menjelang bulan puasa," kata Adhi kepada KONTAN, Senin (11/7). Meski penjualan makanan dan minuman dalam negeri meningkat, namun Adhi mengakui, peningkatan ini tidak setinggi peningkatan impor mamin.
Data yang dikelola Gapmmi menunjukkan, impor mamin di kuartal II-2011 sebesar US$ 64,1 juta, nilai tersebut mengalami kenaikkan 32,4% dibandingkan dengan impor mamin di kuartal I-2011 yang sebesar US$ 48, 4 juta.
Menurut Adhi, selain disebabkan melonjaknya permintaan menjelang puasa, peningkatan ini disebabkan oleh penguatan rupiah. “Faktor lainnya juga karena penguatan rupiah yang turut mempengaruhi daya beli sehingga terjadi peningkatan daya saing dari negara tetangga seperti Malaysia,” tambahnya.
Agar tak kalah saing dengan mamin impor, Adhi berharap pemerintah segera membenahi infrastruktur dalam negeri. Maklumlah, selama ini infrastruktur masih menjadi penghambat distribusi mamin lantaran ongkos kirim yang mahal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News