kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri manufaktur melemah di akhir tahun


Jumat, 22 Desember 2017 / 05:25 WIB
Industri manufaktur melemah di akhir tahun


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir kuartal IV-2017, produktivitas industri manufaktur diprediksi menurun. Hal ini ditambah libur panjang di akhir tahun

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian Johnny Darmawan menjelaskan industri manufaktur merupakan industri padat karya. Sehingga dengan jumlah pekerja tinggi di akhir tahun pasti produktivitas menurun karena karyawan pada mengambil libur.

"Tapi ini sudah diantisipasi karena sudah diperhitungkan hari kerja hanya 245 hari," kata Darmawan kepada Kontan.co.id, Kamis (21/12).

Menurutnya industri seperti otomotif sudah stop berjualan sejak 24 Desember. Hal ini mengingat konsumen pun sudah tidak berniat membeli barang jelang liburan. "Industri yang masih jalan seperti industri makanan dan minuman karena permintaan akan melonjak," katanya.

Sementara Danang Girindrawardana, Ketua Kebijakan Publik, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengatakan sejak awal tahun industri manufaktur terus tertekan. Hal ini karena belanja pemerintah yang tersendat berpengaruh ke belanja swasta.

"Semua sektor industri manufaktur pasti sulit capai target karena minggu terakhir ini akan mendongkrak kinerja. Kecuali industri makanan dan minuman yang masih dibutuhkan," kata Danang kepada Kontan.co.id.

Menurut Danang beberapa asosiasi sudah menjelaskan bahwa tahun ini sulit capai target. Hal ini menurutnya sebuah anomali mengingat dari sisi ekonomi makro yang masih bertumbuh. Namun sektor riil ternyata tidak berjalan. "Pemerintah harus jelaskan mengapa ini bisa terjadi," jelasnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Haris Munandar mengatakan industri kuartal IV-2017 diharapkan tetap tumbuh sekitar 5%. Hanya saja Haris mengaku tahun ini dipastikan akan turun karena semester I-2017 kinerja industri belum membaik.

"Kita harap tahun ini sektor industri tetap tumbuh sekitar 4,9%. Angka itu sudah bagus mengingat awal tahun kinerja belum baik," kata Haris kepada Kontan.co.id.

Menurutnya industri makanan dan minuman tetap bisa terdongkrak permintaan di akhir tahun. Meski industri lain kinerjanya belum bisa melonjak mengingat hari kerja terpotong.

Dar dari data Kemenperin pada triwulan III tahun 2017, pertumbuhan industri pengolahan non-migas Indonesia mencapai 5,49% atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,06%.

Cabang industri yang menopang kinerja manufaktur tersebut, antara lain industri logam dasar yang tumbuh 10,6%, diikuti industri makanan dan minuman 9,49%, industri mesin dan perlengkapan 6,35%, serta industri alat transportasi 5,63%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×