kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri minuman ringan optimis dapat tumbuh positif tahun ini


Selasa, 23 Oktober 2018 / 17:52 WIB
Industri minuman ringan optimis dapat tumbuh positif tahun ini
ILUSTRASI. Minuman Berkarbonasi Disebuah Pasar Modern


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi kurs saat ini turut mempengaruhi bisnis industri minuman ringan di dalam negeri. Beberapa bahan baku seperti gula low sugar dan kaleng untuk packaging didapati dengan dollar Amerika Serikat (AS).

Namun demikian, Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim), Triyono Pridjosoesilo memastikan bahwa industri masih belum melakukan penyesuaian harga. "Kami sampai saat ini masih jaga harga. Soalnya masuk akhir tahun, dimana umumnya penjualan meningkat di natal dan tahun baru," sebutnya kepada Kontan.co.id, Selasa (23/10).

Untuk mengakali kenaikan beban produksi, industri harus melakukan efisiensi di segala lini salah satunya di pabrikan dan logistik. Menurut Triyono, produsen belum ingin menaikkan harga lantaran khawatir daya beli masyarakat belum pulih.

Apalagi tahun lalu, industri ini sempat mencatatkan pertumbuhan minus 1%. Sementara untuk kuartal ketiga 2018, Triyono mengaku belum luhat detilnya, namun sampai akhir lebaran kemarin pertumbuhan industri minuman ringan sudah mampu menjebol angka positif 2%-3%.

"Ekspektasi kami sampai akhir tahun nanti bisa growth positif 3%," ujarnya. Tantangan industri ini ialah bagaimana berkreasi menggapai minat konsumen, karena kata Triyono produk minuman ringan bukan basic necessity sehingga kemungkinan konsumen untuk loyal pada satu produk sangat jarang terjadi.

Kompetisi yang ketat

Sebelumnya dikabarkan salah satu pelaku usaha industri minuman ringan yakni pemilik merek dagang Big Cola, PT Aje Indonesia tengah terbelit sengketa utang di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Aje kini tengah menghadapi permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dari PT Cahaya Muda Kreasi.

PT Aje Indonesia diketahui memiliki tiga pabrik, dua pabrik di Cikarang, dan satu pabrik di Surabaya. Dua pabrik di Cikarang masing-masing berkapasitas 128.000 botol per hari, dan 52.000 ribu botol per hari. Sementara pabrik di Surabaya berkapasitas 56.000 ribu botol per hari.

Soal PKPU ini, Triyono mengaku tidak menguasai detilnya. Namun ia mengakui bahwa persaingan di industri ini sangat dinamis sehingga perlu daya tahan yang baik agar tetap eksis. "Sebab tidak ada yang benar-benar bisa dominan menguasai banyak kategori sekaligus," terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bagi pemain industri yang baik tentu tahu bagaimana menghadapi konsumennya. Apalagi saat ini, trend konsumsi produk minuman tidak hanya berdasar pada jenisnya saja. Konsumen sekarang, kata Triyono, memperhatikan betul harga dan value yang dibawa produk tersebut.

Selain itu pelaku industri yang sudah mulai besar biasanya tidak hanya andalkan satu kategori saja. "Beberapa mulai berusaha merambah kategori lain, karena prinsipnya satu konsumen belum tentu hanya konsumsi satu kategori produk dalam satu hari," urai Triyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×