kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri oleokimia yakin nilai dan volume ekspor naik cukup tinggi di tahun ini


Rabu, 14 November 2018 / 18:41 WIB
Industri oleokimia yakin nilai dan volume ekspor naik cukup tinggi di tahun ini
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri oleokimia optimis tahun ini dapat melakukan ekspor sebanyak 4,79 juta ton, atau meningkat 33% dari periode tahun 2017 yang berjumlah 3,6 juta ton. Nilai ekspor juga diperkirakan naik 26,36% menjadi US$ 4,17 miliar dari tahun lalu di US$ 3,3 miliar.

Rapolo Hutabarat Ketua Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) menyampaikan pertumbuhan ini didorong oleh naiknya permintaan dari pasar-pasar eksisting seperti Uni Eropa, China, India, Asia Tenggara dan Asia Timur. "Tujuan terbesar kita adalah China dan Uni Eropa sebesar 25%. Sisanya ke India, Jepang, Korea Selatan yang juga konsumen besar," jelasnya, Rabu (14/11).

Selama ini, 80% dari produksi oleokimia ditujukan untuk ekspor, sedangkan konsumsi dalam negeri mencapai 10-15% produksi. Rapolo juga melihat dorongan pemerintah yang mulai membuka pasar baru juga membantu tingkatkan outlook penjualan oleokimia Indonesia. Beberapa negara yang menjadi sasaran baru adalah jajaran negara di Amerika Latin, Timur Tengah, Asia Selatan dan pasar-pasar di wilayah Afrika.

Pertumbuhan ini ini juga didukung oleh pertumbuhan industri oleochemical Indonesia dalam 3 tahun yang positif. Menurutnya, dari sisi volume rata-rata tumbuh 10,68% per tahun. Sedangkan pertumbuhan nilai ekspornya rata-rata tumbuh 19,61% per tahun.

Tak hanya itu, outlook positif ini juga didorong oleh semakin banyaknya kebutuhan mendasar rumah tangga dan perhotelan seperti shampoo, sabun dan detergen. "Secara tak langsung industri pariwisata yang membangun banyak hotel mendorong kita, lalu ada tekstil yang otomatis pada pewarna, dan pembangunan gedung butuh cat," kata Rapolo.

Hingga semester I-2018, volume ekspor oleokimia tercatat sebanyak 2,39 Juta ton sedangkan nilai ekspor periode sama mencapai US$ 2,08 Miliar. Walau tak merinci berapa angka produksi pada periode tersebut, namun Rapolo meyakini Indonesia menjadi produsen oleokimia terbesar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×