Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
“Untuk dapat terus menghasilkan kendaraan-kendaraan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan customer kita, maka sejak Agustus 2021, kami untuk pertama kalinya melakukan dua shift operation,” tutur Ernando.
Sementara itu, Chief Operation Officer (COO) Astra Isuzu Yohanes Pratama menjelaskan, melihat membaiknya ekonomi saat ini, Astra Isuzu juga optimistis menutup tahun 2021 dengan pencapaian sangat positif. “Kalau melihat kondisi penjualan sampai saat ini, kami memprediksi total penjualan Astra Isuzu hingga akhir tahun bisa naik 50% dibandingkan tahun lalu,” tutur Yohanes.
Ia menjelaskan, peningkatan itu bisa dicapai dengan adanya dampak tidak langsung dari kebijakan PPnBM pemerintah dan meningkatnya harga komoditas tambang dan perkebunan sejak beberapa bulan belakangan ini. Produk Astra Isuzu sebagai kendaraan pendukung operasional tambang ikut terkerek naik dengan meningkatnya komoditas.
Menurut dia, saat ekonomi bergerak, berarti membutuhkan kendaraan komersial. “Saat ekonomi bergerak, kami juga mendapatkan manfaatnya,” tutur Yohanes.
Menurut Yohanes, dengan pasar yang menggeliat, pihaknya juga memperkuat layanan purna jual kepada konsumen. “Kami berkomitmen tidak hanya menjual kendaraan, tapi kami juga memikirkan pemanfaatan maksimal kendaraan yang dibeli konsumen. Kami berikan sejumlah solusi, di antaranya, menempatkan mekanik di lokasi operasional konsumen, seperti lokasi tambang ataupun perkebunan,” tambah dia.
Selain itu, memaksimalkan penyediaan suku cadang, hingga di lokasi operasional konsumen. Jadi, saat konsumen membeli kendaraan Isuzu, mereka tidak menikmati mobil yang irit BBM dan andal, tetapi juga merasakan kenyamanan dalam pemeliharaan kendaraan, operasional tidak terhambat.
Selanjutnya: Astra Honda Motor (AHM) pamerkan sepeda motor baru di Ajang GIIAS 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News