Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah covid-19 diketahui menghantam industri otomotif, sehingga penjualan mobil diprediksi anjlok 40% di tahun ini. Pelaku industri sebenarnya sudah membaca gejala ini, dimana pada awal tahun sudah terjadi sedikit pelemahan pasar.
Grup bisnis otomotif raksasa, PT Astra International Tbk (ASII) mengatakan memasuki bulan April ini pasar memang sudah menyusut. \
Baca Juga: Ini 10 saham terbesar yang diborong asing pada perdagangan Jumat (15/5)
Direktur ASII Henry Tanoto mengatakan sebagai grup yang mempunyai banyak lini usaha di otomotif Astra sebisa mungkin melakukan surviving dengan mengedepankan keselamatan wartawan dan lini produksi.
"Secara supply chain karena pandemi ini pasti terganggu, oleh karena itu perlu dari manufaktur memiliki banyak sumber supply chain bahan baku," katanya dalam webinar Markplus, Jumat (15/5). Hal itu telah dilakukan oleh unit usaha Astra.
Selain itu perseroan masih mengkaji lagi operational expenditure dan capital expenditure tahun ini. Agar jika suatu saat pasar pulih, perseroan dapat bersiap menyongsong pertumbuhan pasar.
Di tengah pandemi ini juga muncul tren digitalisasi, termasuk sektor otomotif. Astra mengakui bahwa layanan service secara mobile dan online nya pun mengalami peningkatan hingga 30% dibandingkan waktu normal.
Baca Juga: Begini prospek saham-saham emiten big caps yang banyak dilego investor asing
"Untuk itu kami tetap optimistis, dengan tetap memenuhi kebutuhan mobility industri khususnya yang mampu tumbuh saat pandemi. Harapan Astra di kuartal-III dan IV ini pasar bisa kembali bergerak," urai Henry.