Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Program mobil murah dan ramah lingkungan yang digadang oleh Pemerintah ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja mencapai 500.000 orang.
Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) yang juga menjabat sebagai Ketua umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata, mengutarakan, lowongan kerja itu bakal tersedia pada sektor hulu hingga hilir.
Menurut Menteri Perindustrian, M.S. Hidayat, penyerapan tenaga kerja itu disesuaikan dengan kualifikasi kebutuhan masing-masing industri. Hal itu dibarengi dengan pemberian pelatihan untuk menempatkan pekerja ahli dan semi-ahli pada posisi yang tepat.
Hidayat mengatakan, penyerapan tenaga kerja sebanyak 2,1 juta orang ditargetkan bisa terealisasi hingga 2014. Jumlah itu disumbang enam sektor industri potensial penyerap tenaga kerja.
Industri makanan minuman dan tembakau ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 68.000 orang hingga 2014. Target tersebut bisa tercapai melalui program hilirisasi industri agro meliputi kelapa sawit, kakao, dan karet. "Juga implementasi MP3EI," ucapnya.
Lalu, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) diperkirakan bisa menyerap 300.000 orang sesuai dengan prediksi kebutuhan hingga 2014. Penyerapan tenaga kerja itu disebut akan terealisasi apabila restrukturisasi mesin TPT dan pemberian prioritas tambahan suplai listrik pada industri TPT.
Sementara itu, industri alas kaki diprediksi butuh 100.000 tenaga kerja hingga 2014. Jumlah itu akan terpenuhi melalui pelatihan teknis dan peningkatan utilisasi kapasitas produksi dari 40% menjadi 80% melalui penyediaan bahan baku kulit berkualitas tinggi.
Kemudian, industri furnitur ditargetkan bisa menyerap 50.000 tenaga kerja hingga 2014. Hal itu diupayakan melalui pengembangan pasar, pengamanan pasokan bahan baku, pengembangan pusat desain, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
Industri petrokimia diharapkan bisa menyerap 400.000 orang dan dapat ditingkatkan rata-rata 30.000 orang per tahun. Upayanya, pengoperasian kembali PT Polytama, pasokan migas sebagai bahan baku, dan pembangunan pusat inovasi.
Terakhir, industri kecil dan menengah (IKM) diharapkan bisa menyerap 120.000 orang per tahun. Hal itu diupayakan melalui restrukturisasi mesin, pengembangan IKM, serta pengembangan One Village One Product.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman menuturkan, sekitar 34% dari total tenaga kerja sebanyak 2,7 juta orang berusaha pada sektor mikro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News