Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tahun ini, pertumbuhan penjualan rokok masih dirasakan oleh produsen-produsen rokok. Melirik laporan keuangan masing-masing perusahaan rokok yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menunjukkan hingga kuartal III 2015 kemarin pertumbuhan pendapatan masih terlihat.
Seperti Sampoerna, Bentoel, Wismilak, dan Gudang Garam. Salah satunya PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk yang mencatat penjualan bersih sebesar 10%.
Tercatat capaianya hingga September 2015 kemarin penjualan bersih sudah mencapai Rp 65,5 triliun. Sedangkan capaian tahun lalu diperiode yang sama hanya Rp 59,6 triliun.
Menurut Head of Regulator Affair International Trade & Communication HM Sampoerna Elvira Lianita, penjualan rokok Sampoerna masih tumbuh karena didukung oleh portofolio merek yang sudah kuat.
“Saat ini kita masih menjadi market leader dengan pangsa pasar 34,9% dengan volume penjualan 109,7 miliar batang,” ungkap Elvira.
Dari angka tersebut terlihat bahwa permintaan rokok masih menguntungkan bagi produsen. Selain itu Sampoerna dan PT Philip Morris Indonesia telah mengekspor produk tembakau ke 43 negara tujuan ekspor.
Selain itu penjualan Sampoerna masih disokong dari empat produk unggulan seperti Dji Sam Soe, A Mild untuk segmen premium serta Sampoerna Kretek dan U Mild di segmen harga menengah.
"Di lima tahun ke depan kita juga sudah mempersiapkan modal kerja sebesar US$ 1,9 miliar. itu akan digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi baik domestik dan ekspor," kata Elvira
Saat ini Sampoerna memiliki lima fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan dua fasilitas produksi Sigaret Kretek Mesin (SKM), satu di Karawang, Jawa Barat dan satu di Sukorejo, Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News