Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
Lesunya industri sanitary juga dialami PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO). Sepanjang semester I, perusahaan mencatatkan penurunan penjualan bersih menjadi Rp 989,73 miliar dari sebelumnya Rp 1,14 triliun.
Adapun laba tahun berjalan perusahaan juga terseret turun 56,31% yoy menjadi Rp 63,16 miliar.
Sedikit berbeda dengan Kohler, menghadapi pasar yang lesu TOTO justru mencoba menyasar ceruk pasar menengah ke bawah sebagai salah satu strateginya.
Baca Juga: Pertumbuhan cat propan melambat menjadi 15%
Berdasar data yang dihimpun Kontan.co.id, produk segmen bawah TOTO banyak diserap oleh daerah Indonesia yang belum terjamah produk sanitary.
Melihat kondisi pasar dalam negeri yang tidak menentu, TOTO juga berusaha menggalakkan penjualan ekspornya, seperti ke negara Tiongkok, Amerika, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan negara-negara Timur Tengah.
Tercatat di semester I 2019, penjualan ekspor TOTO justru naik 3,13% menjadi Rp 245,46 miliar, sementara penjualan domestiknya menurun 18,05% yoy menjadi Rp 744,27 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News