Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri startup di Indonesia menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, meski dibayangi risiko kebangkrutan yang tinggi.
Budi Primawan, Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menyebutkan bahwa banyak startup hadir dan menghilang akibat persaingan ketat, tantangan perizinan, hingga kendala pendanaan.
Menurut Budi, ekonomi digital Indonesia masih bertumbuh, tetapi kesempatan pendanaan bagi startup tidak seoptimal sebelum pandemi.
Baca Juga: Ledakan Transaksi E-Commerce Tahun 2024, Ini Dampaknya bagi Emiten Pergudangan
"Dulu, banyak startup yang mencapai pendanaan seri A hingga D, tapi sekarang lahan dan kesempatan funding lebih terbatas," ujarnya pada Jumat (25/10).
Namun, ia menegaskan bahwa industri startup tetap mengalami perbaikan dengan adanya dukungan dari direktorat ekonomi digital yang mendukung pertumbuhan startup.
Beberapa startup yang telah matang bahkan telah berkembang menjadi perusahaan mapan, memperkuat ekosistem startup di Indonesia.
Meskipun demikian, sektor ini masih terkendala perizinan dan regulasi. Budi menambahkan, startup yang bergerak di sistem elektronik diwajibkan mendaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) sesuai aturan pemerintah.
Baca Juga: Telkomsel Gelar Program Inkubasi Startup NextDev ke-10, 1 Dekade Implementasikan ESG
Proses perizinan masih terpusat di Kementerian Perdagangan dan Kementerian Komunikasi serta disederhanakan melalui Online Single Submission (OSS) di bawah Kementerian Investasi.
Dalam hal risiko kebangkrutan, Budi menjelaskan bahwa hampir seluruh sektor startup menghadapi tantangan ini, khususnya sektor perdagangan.
“Semua sektor startup menghadapi risiko yang sama. Keberhasilan mereka bergantung pada kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar,” ujarnya.
Meskipun ada tantangan, Budi tetap optimistis mengenai investasi di sektor startup.
Menurutnya, minat modal ventura untuk berinvestasi di Indonesia tetap tinggi, terutama untuk startup yang kuat secara fundamental.
Ia berharap pemerintah baru dapat memberikan dukungan lebih besar, terutama dalam hal penyederhanaan perizinan dan bantuan finansial, agar ekosistem startup dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News