Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menyambut positif pembukaan kembali aktivitas perdagangan di pasar-pasar tradisional dan pusat perbelanjaan oleh pemerintah.
Seperti diketahui, pemerintah sudah menetapkan 5 fase new normal, dimulai dari membuka sarana perdagangan mulai dari pusat perbelanjaan, lalu toko swalayan, toko alat kesehatan, sarana hiburan, dan terakhir pariwisata.
Baca Juga: Bertahan di tengah pandemi, berikut strategi bisnis Trisula International (TRIS)
Redma Gita Wirawasta, Sekretaris Jenderal Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mengatakan, pembukaan kembali pasar tradisional dan pusat perbelanjaan akan berdampak baik bagi seluruh rantai pasok TPT.
Dalam hal ini, permintaan di level hilir yang kembali bergeliat pasca pembukaan pasar dan pusat perbelanjaan dipercaya bakal turut mengerek permintaan bahan baku dari industri tekstil di sektor hulu.
Untuk itu, saat ini pelaku industri tekstil di sektor hulu tengah menyetel ulang mesin-mesin produksi serta melakukan persiapan lainnya sebelum kembali menggenjot produksi. Maklum saja, sebelumnya utilisasi produksi industri TPT nasional secara keseluruhan sempat menyusut seiring serapan pasar domestik yang melesu. Catatan Kontan.co.id, tingkat utilisasi produksinya sempat berada di bawah 30% dari total kapasitas terpasang.
Selagi persiapan dilakukan, permintaan bahan baku dari industri produk tekstil di sektor hilir akan dipenuhi dengan memanfaatkan stok ketersediaan yang ada di gudang-gudang pemain. “Kalau ada yang perlu bahan baku, stok kami cukup untuk 1 bulan ke depan,” kata Redma kepada Kontan.co.id pada Senin (15/6).
Baca Juga: Penjualan diproyeksi turun 30% di 2020, simak cara Trisula Textile (BELL) jaga bisnis