Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu perusahaan pengolahan jagung di wilayah Sulawesi Selatan, PT Inensunan Mills Indonesia tengah kesulitan mendapatkan bahan baku jagung.
Komisaris Utama PT Inensunan Mills Indonesia Iskandar Andi Nuhung mengatakan, kesulitan mendapatkan bahan baku ini sudah terjadi dalam dua pekan terakhir.
Menurutnya, dalam waktu tersebut, Inensunan Mills hanya mendapatkan bahan baku kurang dari 10 ton per hari. Sementara, kapasitas dryer yang dimiliki mencapai 35 ton per hari.
"Pabrik kami tidak berjalan dengan efisien karena masih terbatasnya suplai, meskipun kita sudah melakukan mencari bahan baku di sekitar 6 kabupaten di Sulawesi Selatan," ujar Iskandar kepada Kontan.co.id, Rabu (18/4).
Pemerintah mengklaim Indonesia sudah surplus jagung. Iskandar pun berpendapat, bisa saja klaim tersebut benar. Hanya saja, pada kenyataannya masih ada industri yang sulit mendapatkan bahan baku.
"Saya tidak bilang kita tidak surplus. Mungkin saja klaim surplus benar, tetapi jagungnya terpencar. Ada yang bilang kesulitan mendapat jagung karena harga, namun harga yang ditawarkan kepada petani itu kompetitif," jelas Iskandar.
Saat ini Inensunan Mills Indonesia masih fokus dalam bisnis pengeringan jagung. Iskandar mengaku, Inensunan Mills berniat meningkatkan kapasitas pabriknya dan akan memasuki industri pengolahan jagung menjadi tepung apabila supply jagung sudah membaik.
Iskandar menjelaskan, saat ini Inensunan Mills masih mempelajari situasi supply jagung di Indonesia. Apalagi, sejak beroperasi dari satu tahun yang lalu, Iskandar mengatakan baru satu sampai dua bulan kapasitas produksi bisa terisi penuh.
Jagung yang diterima Inensunan Mills dari petani pun masih memiliki kadar air yang tinggi yakni sekitar 28%-29%. Padahal, bila kadar air jagung tersebut baik atau kurang dari 25%, produksi sehari bisa mencapai 70%. Setelah kering, biasanya jagung ini dijual ke pabrik pakan.
Ke depannya, Inensunan Mills berencana akan menjalin kerja sama dengan petani. Perusahaan ini pun tengah mencari lahan yang bisa ditanami jagung untuk memenuhi kebutuhan pabrik.
Iskandar pun meminta supaya pemerintah turut membantu industri untuk menyediakan kebutuhan bahan baku. "Industri memiliki kapasitas miniumum yang harus dipenuhi, kalau tidak maka kami tidak bisa bekerja dengan efisien. kami juga berharap pemerintah menjamin ketersediaan bahan baku jagung," kata Iskandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News