kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Ingin operasi kembali, KKA butuh modal hingga Rp 900 miliar


Rabu, 20 April 2011 / 14:26 WIB
Ingin operasi kembali, KKA butuh modal hingga Rp 900 miliar
Saham YG Entertainment meningkat dan BLACKPINK sukses dengan comeback How You Like That.


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Kertas Kraft Aceh (KKA) membutuhkan modal awal sebesar Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar untuk bisa beroperasi kembali. Modal ini untuk investasi alat baru dan modal kerja.

Untuk memenuhi modal ini, KKA sudah menawarkan kerja sama operasi (KSO) mulai Rabu (20/4). Direktur Operasi KKA Andriano mengatakan, investor baru tersebut harus menyerahkan modal tersebut.

Sebagian modal itu untuk membeli peralatan yakni boiler yang berkapasitas 200 ton per jam. Modal tersebut juga untuk memperbaiki alat-alat dan peningkatan kualitas teknologi pelapisan kertas kertas.

Andriano mengatakan, alokasi pembelian boiler ini yang terbesar karena alat tersebut sangat berperan dalam produksi kertas kraft. "Boiler itu yang paling penting. Soalnya kita ganti gas dengan batu bara. Gas makin tidak ekonomis di Aceh, tapi itu nanti tergantung pembicaraan dengan mitra baru kita nanti," katanya.

Dia mengatakan, fasilitas produksi sebenarnya telah siap digunakan tapi penentuan sarana bahan bakar masih harus menunggu kesepakatan dengan investor terpilih. "Kalau mau pakai gas, di Aceh memang ada. Kami tidak pakai PGN (Perusahaan Gas Negara), mungkin pakai ExxonMobile, tapi belum ada komitmen. Tunggu settlement dengan investor," jelasnya.

Untuk wilayah produksi, KKA akan menggunakan lahan yang dikelola PT Tusan Hutan Lestari (THL) seluas 97.300 hektare. Sekitar 53.961 hektare di antaranya merupakan lahan produktif yang dapat memenuhi kebutuhan selama 15 tahun dengan sistem daur ulang.

Jika diasumsikan untuk setiap ton kertas dibutuhkan sekitar 4,2 ton kayu maka diestimasikan KKA akan memerlukan 482.000 ton kayu per tahun. Apabila setiap satu hektare lahan mampu memproduksi 200 ton maka setiap tahun KKA akan membutuhkan 2410 hektare lahan.

KKA telah menyepakati konsesi lahan seluas 36.150 hektare. Namun, karena ada sebagian lahan yang pohonnya tidak dapat ditebang maka KKA mengestimasikan kebutuhan lahan hutan untuk memenuhi pasokan bahan baku mencapai 46.000 hektar. Dengan adanya ketersediaan lahan dari PT THL itu maka kebutuhan kayu dapat terpenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×