Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berencana melakukan pengajuan untuk mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) di tahun 2023. Dana PMN bakal digunakan Pelni untuk menambah armada kapal.
Pasalnya, kapal yang ada tidak cukup untuk menampung kapasitas penumpang dan barang, mengingat Pelni bukan hanya menjalankan bisnis utamanya sebagai jasa pelayaran, tetapi juga digunakan untuk kebutuhan negara dalam hal sosial, politik, dan nasional.
“Kami sering berada di kondisi ketika kapal-kapal kami ini digunakan untuk kepentingan lainnya seperti saat evakuasi korban bencana, sementara kapal ini juga dibutuhkan untuk mengangkut penumpang dan barang di tempat lain. Jadi keduanya penting,” kata Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Yahya Kuncoro, Minggu (11/12).
Kendala lainnya adalah tidak adanya dana yang cukup untuk membeli kapal, belum lagi dengan pengembalian yang lama jika mengandalkan dana perseroan, ini dianggap tidak menguntungkan bagi Pelni.
“Kalau kami beli itu pakai dana sendiri, pengembaliannya itu lama sekali, jadi tidak menguntungkan. Makanya kami butuh dana PMN untuk penambahan armadanya,” ujar Yahya.
Baca Juga: Pelni Siapkan 69 Armada untuk Nataru, Berikut Ruas-Ruas Padat Kapal Penumpang
Usia kapal yang sudah tua juga membuat Pelni wajib untuk melakukan main modifikasi dan peremajaan kapal. Salah satu kapal tertua diantaranya adalah kapal jenis KM Umsini yang usianya sudah 38 tahun.
Yahya menambahkan, untuk melakukan pengadaan kapal baru, Pelni harus merogoh dana sebesar Rp 1 triliun. “Biaya untuk pengadaan kapal itu mahal sekali, sekitar Rp 1 triliun untuk satu kapalnya,” ungkapnya.
Bagi Pelni, PMN merupakan stimulus untuk menyehatkan perusahaan, di tengah cashflow yang minim.
Jika mendapat dana PMN, Pelni berencana melakukan modifikasi terhadap 2 kapal, dan juga melakukan penambahan armada kapal barang dan juga penumpang.
Tahun 2023, Pelni berniat menambah armada kapal Roro yang dibeli dari negara Jerman. Belum jelas berapa jumlah kapal yang akan dibeli, yang pasti kapal ini nantinya akan memperkuat armada dari sisi angkutan kendaraan.
Upaya lain yang dilakukan Pelni untuk memperkuat pelayanannya adalah dengan melakukan berbagai kerjasama dengan beberapa perusahaan transportasi darat maupun laut.
Baca Juga: Pelni Optimistis Bisa Angkut 3 Juta Pelanggan Hingga Akhir Tahun
Salah satunya adalah dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) dengan dilakukan MoU sebagai awal mulanya jalinan kerjasama.
Pelni berharap dengan adanya MoU tersebut, nantinya akan ada kerjasama yang menguntungkan satu sama lain yang kemudian berdampak pada naiknya okupansi kapal dan juga pendapatan perseroan.
Untuk tahun depan, Pelni menargetkan 3,6 juta penumpang. Hal tersebut relatif sesuai karena jumlah penumpang di tahun 2022 sudah mencapai 3,2 juta orang, melewati target yang ditentukan, yakni 3 juta orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News