kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini 27 titik BBM Satu Harga yang sudah diresmikan Pertamina


Kamis, 10 Juni 2021 / 13:56 WIB
Ini 27 titik BBM Satu Harga yang sudah diresmikan Pertamina
ILUSTRASI. Pertamina resmikan 27 titik BBM Satu Harga.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) bersama Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas meresmikan 27 titik lembaga penyalur bahan bakar minyak melalui Program BBM Satu Harga  secara serentak pada Rabu (9/6). Peresmian serentak ini dilakukan di Kantor Integrated Terminal Pontianak.

“Dengan resminya 27 titik BBM Satu Harga yang kita lakukan, Pertamina bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas kembali mewujudkan energi berkeadilan bagi saudara-saudara kita yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses untuk menikmati energi dengan harga yang terjangkau,” jelas Executive General Manager Regional Kalimantan, Freddy Anwar dalam keterangan tertulis, Kamis (10/6).

Seperti diketahui, Program BBM Satu Harga merupakan program pemerataan energi dan penerapan energi berkeadilan dengan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sama untuk produk Premium dan Solar bersubsidi di wilayah yang memiliki keterbatasan akses atau Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Baca Juga: Pemerintah akui subsidi gas LPG 3 kg dan subsidi listrik tidak tepat sasaran

Program ini sudah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2017 lalu. Hingga tahun 2020 Pertamina sudah mengoperasikan sebanyak 243 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebagai Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga, yang saat ini diamanahkan menjalankan program BBM Satu Harga memiliki target 76 titik BBM Satu Harga di tahun 2021.

Dengan 27 titik yang diresmikan, maka saat ini sudah ada 270 wilayah 3T yang dilayani oleh Pertamina melalui Program BBM Satu Harga.

27 titik yang diresmikan tersebar di sejumlah wilayah, yaitu Kepulauan Riau satu (1) titik, Nusa Tenggara Barat tiga (3) titik, Nusa Tenggara Timur (NTT) tujuh (7) titik, Kalimantan Barat lima (5) titik, Kalimantan Utara satu (1) titik, Gorontalo satu (1) titik, Sulawesi Tengah dua (2) titik, Sulawesi Selatan satu (1) titik, Maluku satu (1) titik, Maluku Utara satu (1) titik, Papua empat (4) titik.

“Harapannya BBM Satu Harga dapat mendukung pemerataan energi di seluruh negeri serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas masyarakat di daerah tersebut. Pertamina optimis dapat terealisasi seluruh 76 target BBM Satu Harga pada akhir tahun nanti,” tambah Freddy.

Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa juga menjelaskan bahwa BBM Satu Harga ini sangat penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi, yang lebih penting lagi keadilan wilayah, serta keadilan sosial yang berbasis keadilan energi.

Baca Juga: Pertamina lakukan pengapalan ke-700 produksi minyak mentah Blok Cepu

Pertumbuhan itu, lanjut Fanshurullah, tidak hanya difokuskan di pusat atau di kota besar saja, namun dimulai dari wilayah 3T agar nantinya pertumbuhan terjadi secara merata.

“BPH bersama Pertamina sejak 2016 hingga sekarang konsisten untuk mewujudkan BBM Satu harga ini sesuai dengan UU Migas. Hal Ini pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dimana tadinya harga bahan bakar bisa hingga 40 ribu rupiah, sekarang harganya sama, secara operasional ekonomi pasti akan sangat berpengaruh,” jelas Fanshurullah.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyampaikan apresiasinya atas beroperasinya 27 titik BBM Satu Harga yang tersebar di seluruh Indonesia, dan khususnya yang melayani kebutuhan energi masyarakat di Kalimantan Barat. Ia garap, pengoperasian ke-27 titik tersebut bisa dilakukan semua pihak agar berjalan lancar.

“Ini adalah bentuk perhatian kepada masyarakat dalam hal mendukung ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM yang diatur sehingga dapat terus dinikmati oleh masyarakat,” kata Ria Norsan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×