kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.062   78,44   1,12%
  • KOMPAS100 1.056   15,43   1,48%
  • LQ45 829   12,28   1,50%
  • ISSI 215   2,22   1,05%
  • IDX30 422   6,37   1,53%
  • IDXHIDIV20 509   7,10   1,41%
  • IDX80 120   1,81   1,53%
  • IDXV30 125   0,67   0,54%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

Ini alasan Kementan gandeng IPB University dalam program diversifikasi pangan


Selasa, 11 Agustus 2020 / 16:28 WIB
 Ini alasan Kementan gandeng IPB University dalam program diversifikasi pangan
ILUSTRASI. Kantor menteri pertanian di jalan Ragunan Jakarta Selatan. suasana lalu lintas, penjual tanaman di depan kantor menteri pertanian. Busway tua dan metromoni, kopaja ac dan taksi serta pengendara lainya. Pho KONTAN/Achmad Fauzie/ 21/1/2015.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian saat ini tengah menggelorakan program diversifikasi pangan yaitu memilih sumber-sumber makanan lokal sebagai pengganti beras. Upaya tersebut, semakin terkonsentrasi dengan menggaet lima perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya IPB University, yang dianggap mendukung peningkatan ketahanan pangan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan alasan pihaknya menjalin kerja sama dengan IPB University terkait program diversifikasi pangan, pasalnya perguruan tinggi tersebut dinilai memiliki keunggulan dalam bidang Ilmu & Teknologi Pertanian.

Baca Juga: Perhutani bekerjasama dengan PTPN XI kembangkan agroforestry tebu di Jawa Timur

Agung juga menjelaskan, IPB University berperan memberikan pendampingan dan menyosialisasikan lebih jauh mengenai diversifikasi pangan kepada masyarakat. Kemudian, para akademisi IPB University juga dapat mendukung gerakan tanam di pekarangan, atau biasa disebut pekarangan lestari.

"Jadi, selain menghimbau memakan panganan lokal, tapi bagaimana masyarakat mampu memproduksi. Apalagi, saat Pandemi Korona seperti sekarang banyak orang nganggur paling gampang ya bertani, dia bisa memanfaatkan pekarangannya. Jadi ini yang kita kerjasamakan dengan IPB University," ucap Agung dalam keterangannya, Selasa (11/8).

Kementerian Pertanian, lewat Badan Ketahanan Pangan berharap IPB University sebagai perguruan tinggi berlatar belakang bidang pertanian terus mengembangkan ilmu pertanian lewat mahasiswa-mahasiswanya dan memberikan pendampingan di lapangan.

Menurut Agung, para mahasiswa IPB  yang pulang kampung karena dampak pandemi korona diyakininya mampu mengaplikasikan ilmu yang selama ini dipelajari di kampus.

"Kami ingin memanfaatkan kanal-kanal milenial untuk mempromosikan diversifikasi pangan ini. Mahasiswa IPB University bisa mempraktikkan ilmu yang diperoleh selama kuliah. Selain mendampingi para petani di wilayahnya masing-masing, mahasiswa juga akan memperoleh pengalaman," paparnya.

Baca Juga: Jokowi sebut ada Rp 170 triliun dana daerah masih mengendap di bank

Sebelumnya diketahui diversifikasi pangan, merupakan cara bertindak Kementerian Pertanian dalam rangka pemenuhan pangan nasional. Program tersebut dilaksanakan melihat beberapa faktor, yang muncul di luar Pandemi Korona seperti kekeringan dan bisnis pangan global. Pemetaan sumber pangan lokal telah dilakukan Kementerian Pertanian dengan berkoordinasi bersama perguruan tinggi yaitu IPB dan komunitas lokal. Melalui diversifikasi pangan, akan tercapai masyarakat sehat dan bahagia dengan pangan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×