kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini alasan pemerintah kejar pembangunan kawasan industri


Kamis, 11 Februari 2021 / 16:18 WIB
Ini alasan pemerintah kejar pembangunan kawasan industri
ILUSTRASI. Foto udara sejumlah alat berat difungsikan dalam pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan industri terus digenjot pembangunannya oleh pemerintah. Hal tersebut diharapkan untuk menggaet investasi baru yang masuk di Indonesia.

Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito menyebutkan, target investasi kawasan industri di Indonesia mencapai Rp 300 triliun. Salah satu kawasan yang digenjot yakni, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

"Potensi investor cukup banyak yang masuk sesuai tematiknya. Kami berharap bisa memberikan hasil yang optimal untuk target investasi dari sektor industri sebesar Rp 300 triliun," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (11/2). Sayang, ia belum bisa membeberkan potensi investasi yang masuk di KIT Batang.

Baca Juga: Anggaran PEN 2021 membengkak, ini kata ekonom

Sebelumnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebutkan ada tiga perusahaan yang melakukan pemesanan. Ketiga perusahaan tersebut LG Chem Ltd seluas 90 hektare (Ha), KCC GLASS Corporation 40 Ha, dan Wavin B.V 20 Ha.

Adapun dalam pembangunannya, KIT Batang dibagi menjadi 3 kluster, yaitu kluster I seluas 3.100 Ha, kluster II seluas 800 Ha, dan kluster III seluas 400 Ha.

Warsito memaparkan akselerasi pembangunan ini diyakini dapat memacu perekonomian daerah dan nasional, terutama untuk pemulihan kembali akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, pengembangan kawasan industri bisa menjadi pusat ekonomi baru di wilayah tersebut, dengan mendatangkan APBD yang cukup besar. Hal ini telah terbukti melalui pembangunan kawasan industri IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah dan kawasan industri IWIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×