kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Ini alasan VW Beetle belum masuk ke Indonesia


Senin, 30 September 2013 / 18:17 WIB
Ini alasan VW Beetle belum masuk ke Indonesia
ILUSTRASI. Kode Redeem Genshin Impact 2.7, Usai Live Streaming Spesial Program Saatnya Klaim!


Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Akhirnya, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Volkswagen (VW) membeberkan alasannya belum meluncurkan VW Beetle di Indonesia.

Johan Chendana, Nasional Sales Manager VW Indonesia, mengatakan, pihaknya belum bisa meluncurkan VW Beetle di Indonesia karena alasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Dia bilang, mesin Euro 5 yang digunakan oleh VW Beetle belum bisa menyesuaikan dengan karakter jenis BBM di Indonesia.

"Kalau kami paksa mesin Euro 5 mengonsumsi BBM sembarangan, maka pada tahun ketiga  mesin akan mengalami kerusakan,” kata Johan di Kemayoran, Jakarta Senin (30/9).

Johan mengatakan, pada mesin Euro 5, sensor penggunaan BBM sangat sensitif. Jika terjadi kesalahan pemakaian BBM dapat menimbulkan kerusakan yang terakumulasi pada tahun ketiga.

“Bukan langsung rusak, tetapi terakumulasi hingga tahun ketiga,” imbuhnya.

Sayangnya, Johan belum dapat memastikan kapan produk yang pernah menjadi icon di Indonesia tersebut dapat masuk kembali ke pasaran otomotif Tanah Air.

Hingga saat ini, pihaknya tetap meminta izin ke produsen VW di Jerman agar VW Beetle bisa kembali dibawa masuk ke Indonesia.

Namun, sampai saat ini, belum ada wacana atau tanda-tanda bahwa pihak prinsipal VW di Jerman menyetujui mobil tersebut akan dipasarkan di Indonesia.

Seperti diketahui, VW Beetle versi lama (VW kodok) merupakan salah satu brand mobil yang sempat menjadi tren pengguna kendaraan roda empat di Indonesia pada tahun 70-an.

Mobil ini bukan hanya bentuknya yang terlihat unik, tetapi juga kecanggihan mesin yang dapat bertahan hingga puluhan tahun, membuat beberapa pecinta mobil VW tetap mengoleksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×