kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini antisipasi KCI menangani kepadatan stasiun KRL


Minggu, 07 Juni 2020 / 18:53 WIB
Ini antisipasi KCI menangani kepadatan stasiun KRL
ILUSTRASI. KCI masih membatasi jumlah pengguna yang diizinkan dalam satu kereta yaitu 35% dari kapasitas maksimum.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), operator kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, telah mengantisipasi adanya antrean di sejumlah stasiun akibat masyarakat yang akan kembali beraktivitas pada masa PSBB Transisi di wilayah DKI Jakarta.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menjelaskan, pada masa transisi ini KCI masih mengikuti aturan dari pemerintah mengenai jumlah pengguna yang diizinkan dalam satu kereta yaitu 35% dari kapasitas maksimum.

"Dengan demikian, untuk menjaga kapasitas dan jarak aman (physical distancing) di dalam kereta maka pengguna akan diatur melalui beberapa titik penyekatan sebelum masuk ke peron untuk naik kereta," ujar Anne dalam siaran resmi, Minggu (7/6).

Baca Juga: KCI akan menambah jam operasional KRL Jabodetabek mulai besok, Senin (8/6)

Anne menyampaikan, penyekatan ini juga sudah berlangsung selama masa PSBB, saat jumlah pengguna KRL turun lebih dari 80%. Penyekatan untuk mengutamakan physical distancing di dalam kereta ini tegasnya, tentu membawa konsekuensi logis yaitu adanya antrean pengguna di stasiun-stasiun.

Pihaknya menuturkan saat PSBB transisi dengan jumlah pengguna KRL yang kembali meningkat, maka kemungkinan akan terjadi juga antrean pengguna pada jam-jam sibuk.

Baca Juga: Memasuki masa PSBB transisi, KCI perpanjang operasional hingga jam 8 malam

"KCI telah menyiapkan petugas yang mengatur antrean agar tetap menjaga jarak. Di sejumlah stasiun dengan jumlah pengguna tertinggi, anggota TNI dan Polri juga hadir guna memastikan antrean berjalan tertib dan sesuai protokol Covid-19," paparnya.




TERBARU

[X]
×