Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Anne mengaku telah melengkapi lokasi penyekatan di stasiun dengan marka antrean. Marka dibuat sebagai pedoman dalam mengantre dan agar pengguna tidak perlu selalu berinteraksi dengan petugas, demi meminimalisir risiko penularan.
Selain bersiap merencanakan perjalanan, KCI kembali mengingatkan pengguna untuk melengkapi diri dengan perlindungan kesehatan yang dirasa perlu. Pengguna tetap diwajibkan untuk memakai masker dan mengikuti pengukuran suhu tubuh. Pengguna juga dianjurkan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah naik KRL.
Baca Juga: Ini aturan baru naik KRL Jabodetabek yang berlaku mulai 8 Juni 2020
Ia juga meminta masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas wastafel tambahan yang telah tersedia di 72 stasiun. Untuk semakin meminimalisir risiko, pengguna juga dapat memakai pelindung wajah (face shield), membawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer), dan menggunakan sarung tangan.
Di sisi lain, dalam beberapa tahun belakangan KCI mengambil pendekatan berbeda untuk dapat melayani lebih banyak masyarakat. Dengan frekuensi perjalanan yang tidak dapat berubah banyak, perusahaan memperpanjang rangkaian kereta menjadi mayoritas 10 dan 12 kereta dalam satu rangkaian.
Baca Juga: Polda Metro Jaya: Penerapan ganjil genap di DKI Jakarta tunggu keputusan Pemprov
KCI saat ini memiliki 36 rangkaian kereta dengan formasi 12 kereta, 41 rangkaian kereta dengan formasi 10 kereta, dan 35 rangkaian kereta dengan formasi 8 kereta. Setiap harinya 88 rangkaian KRL beroperasi melayani masyarakat.
Sementara sisanya merupakan kereta cadangan untuk pengganti saat ada kereta yang mengalami kendala teknis, antisipasi saat perlu mengeluarkan kereta tambahan, dan rangkaian kereta yang sedang menjalani perawatan rutin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News