kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini beda industri otomotif Indonesia dan Thailand


Rabu, 18 Maret 2015 / 18:39 WIB
Ini beda industri otomotif Indonesia dan Thailand
ILUSTRASI. Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 5-8 Oktober 2023.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Industri mobil Thailand dan Indonesia menjadi basis produksi otomotif di Asia. Meskipun kendaraan yang diproduksi berbeda, namun keduanya saling melengkapi. Namun begitu nilai ekspor impor kedua negara ini masih berat sebelah.

Tahun lalu Thailand mengekspor kendaraan dan suku cadang ke Indonesia dengan nilai US$ 2.108,8 juta. Sedangkan Indonesia mengekspor ke Thailand baik suku cadang maupun unit mobil senilai US$ 737,6 juta. "Indonesia menjadi negara tujuan kedua terbesar untuk ekspor suku cadang dan kendaraan Thailand," kata Viroj Sirithanasart, President of Thai Alliance for Supporting Industries, Rabu (18/3).

Dia bilang Thailand paling banyak mengekspor produknya ke Australia dengan nilai US$ 4.004,6 juta pada 2014. Kemudian di nomor 3 adalah Filipina senilai US$ 2.108,8 juta. Indonesia sendiri menjadi negara pengekspor komponen dan juga kendaraan terbesar ketiga ke Thailand. Pertama, Jepang dengan nilai US$ 3.471,4 juta, kemudian China dengan nilai US$ 865,81 juta.

Untuk tahun ini Viroj mengaku tak bisa memprediksi ekspor dan impor antara Thailand dan Indonesia tahun ini. "Sulit memprediksi angkanya karena Indonesia sedang mengembangkan produk yang juga bisa jadi peluang buat kami," katanya.

Viroj melihat Indonesia sedang menggarap produksi SUV. Seperti yang kita tahu bahwa baru-baru ini Honda Prospect Motor mulai produksi HR-V. SUV sendiri pasarnya cukup besar di Indonesia. Dia bilang pasti pabrikan butuh komponen untuk produksi model baru ini dan hal itu bisa jadi peluang untuk negaranya. Begitu pula dengan mobil yang diproduksi di Indonesia bisa dipasarkan ke luar negeri termasuk ke Thailand.

Viroj berharap Indonesia dan Thailand bisa bertukar pikiran untuk sama-sama bisa membuat industri otomotif keduanya sukses. "Di Thailand ada satu kendaraan pikap 1 ton yang komponennya 100% dalam negeri. Dengan langkah kami dan Indonesia untuk bertukar pikiran, kami mengharapkan Indonesia bisa juga memproduksi kendaraan yang komponennya 100% dari dalam negeri, khususnya mobil seperti Avanza, Innova dan juga SUV," kata Viroj.

M Kosasih, Ketua Umum Kopetasi Industri Komponen Otomotif mengatakan Indonesia harus bisa belajar dari Thailand. "Kedepan Indonesia dan Thailand bisa bekerja sama untuk membuat komponen bersama. Saat ini, impor komponen dari Thailand adalah engine," kata Kosasih.

Sebagai langkah awal, Thailand menawarkan Industri manufaktur dan industri pendukung yang ada di Indonesia untuk ikut dalam acara pameran Manufacturing Expo di Bangkok pada Juni 2015 ini. Diharapkan pameran ini bisa membantu pelaku industri di Asean termasuk Indonesia menemukan teknologi mutakhir di rantai industri otomotif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×