Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina melaksanakan agenda pengukuhan jabatan subholding pada Sabtu (13/6) sebagai tindak lanjut pembentukan holding pasca perampingan direksi sehari sebelumnya.
Dalam susunan yang baru sejumlah nama lama masih menghiasi jabatan CEO subholding.
Dalam dokumen yang diterima Kontan.co.id, PT Pertamina Hulu Energi ditunjuk sebagai subholding hulu dengan Budiman Parhusip sebagai CEO.
Lalu, ada PT Perusahaan Gas Negara sebagai subholding gas dengan Suko Hartono selaku CEO.
Baca Juga: Bentuk lima Subholding, Pertamina kejar omzet US$ 100 miliar
Selanjutnya, subholding kilang dan petrokimia oleh PT Kilang Pertamina Internasional dengan Ignatius Tallulembang sebagai CEO didampingi Budi Syarief sebagai wakil CEO.
Adapun, PT Pertamina Power Indonesia ditunjuk sebagai subholding power & new renewable energy dan Heru Setiawan sebagai CEO subholding.
Kemudian, untuk subholding commercial & trading, PT Pertamina Patra Niaga ditunjuk sebagai subholding dengan Mas'ud Khamid sebagai CEO.
Lalu ada PT Pertamina International Shipping dengan Eri sebagai CEO.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memangkas susunan direksi PT Pertamina dari 11 direksi menjadi enam direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, alasan perombakan tersebut agar Pertamina lebih fokus pada bisnis inti.
"Rencana besar kita kan konsisten, semua BUMN fokus bisnis inti, program restrukturisasi dan konsolidasi," terang Erick dalam konferensi pers, Jumat (12/6).
Ia melanjutkan, lewat sejumlah upaya tersebut pihaknya berharap capaian kinerja Pertamina dapat lebih baik.
Baca Juga: Ini alasan Erick Thohir lakukan perombakan jajaran direksi Pertamina
Ia menjelaskan, nantinya Pertamina bakal berdiri sebagai holding dimana memiliki beberapa subholding.
Untuk alasan itu, Erick menjelaskan kenapa hanya ada enam direksi pada susunan direksi Pertamina yang baru.
"Nanti di sub holding kita gabungkan unit-unit yang sangat banyak di Pertamina jadi satu kesatuan bisnis," jelas Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News