kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,43   -7,06   -0.76%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dampak kenaikan harga minyak bagi Samudera Indonesia (SMDR)


Sabtu, 27 Februari 2021 / 16:30 WIB
Ini dampak kenaikan harga minyak bagi Samudera Indonesia (SMDR)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menilai bahwa kenaikan harga minyak dunia membawa beberapa efek terhadap kelangsungan bisnis dan kinerja perusahaan tersebut.

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia menyampaikan, biaya bahan bakar armada kapal SMDR sudah pasti mengalami kenaikan saat harga minyak dunia juga naik. Di sisi lain, pendapatan perusahaan ini sebenarnya juga bisa meningkat saat harga minyak melesat, karena adanya mekanisme penyesuaian bunker surcharge.

“Artinya kenaikan harga minyak juga akan diteruskan kepada pelanggan dan menambah kenaikan harga freight (kargo) secara total,” ungkap dia, Jumat (26/2).

Baca Juga: Tren positif atas kinerja Putra Rajawali (PURA) diyakini bisa berlanjut tahun ini

Menurut dia, efek positif dari kenaikan harga minyak dunia kemungkinan bisa terjadi selama permintaan dari pelanggan tinggi serta pelanggan tersebut memiliki nilai dan marjin yang tinggi sehingga mampu menopang biaya pengirimannya.

Bani juga menuturkan, potensi peningkatan permintaan pengangkutan dan layanan logistik juga tinggi dari pelanggan kapal dari sektor migas. Sebab, produktivitas produsen migas akan meningkat saat harga komoditas tersebut meninggi.

Lebih lanjut, SMDR akan tetap merealisasikan rencananya untuk menambah armada kapal di tahun ini. Di tahun 2020, SMDR sempat menambah 4 unit kapal baru dan di tahun yang sama perusahaan berupaya menambah satu kapal lagi.

Namun, rencana ini tertunda dan bergeser pada tahun 2021 lantaran SMDR memilih berhati-hati menambah kapal baru dan sangat memperhatikan penyesuaian permintaan di pasar. “Tapi rencananya tetap akan dilaksanakan dan dibutuhkan di tahun ini,” tutup Bani.

Selanjutnya: Banjir insentif, Bumi Serpong Damai (BSDE) yakin prospek industri properti membaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×