kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini faktor yang menopang kenaikan EBITDA Apexindo (APEX) hingga kuartal III


Rabu, 08 Desember 2021 / 18:44 WIB
Ini faktor yang menopang kenaikan EBITDA Apexindo (APEX) hingga kuartal III
ILUSTRASI. Perusahaan kontraktor pertambangan migas, PT Apexindo Pratama Duta Tbk atau APEX. Foto Dok APEX (dari annual report)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada periode Januari-September 2021, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) mencatatkan kenaikan EBITDA hingga 66,6% yoy menjadi US$ 15 juta di tengah penurunan pendapatan sebesar 12% yoy. 

Manajemen APEX menjelaskan, kenaikan EBITDA disebabkan naiknya added revenue di luar bisnis pengeboran yang memberikan margin yang lebih besar, kenaikan daily rate (harga sewa) rig, dan keberhasilan melaksanakan efisiensi biaya.

Sekretaris Perusahaan Apexindo Pratama Duta, Frieda Salvantina memaparkan sampai dengan September 2021, APEX mencatatkan penurunan pendapatan dari sebelumnya US$ 46,66 juta di 9 bulan 2020 menjadi US$ 41,66 juta di periode yang sama tahun ini. “Hal ini karena tingkat utilisasi rig yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (8/12).

"Terutama karena kontrak-kontrak kerja di 2020 kebanyakan berakhir di kuartal II dan kuartal III 2020 sementara kontrak kerja di 2021 dimulai pada kuartal II dan kuartal III 2021 dan ini mempengaruhi catatan di 9 bulan pertama tahun ini,” katanya.

Baca Juga: Wintermar (WINS) rencanakan ekspansi di tahun depan, berikut rencananya

Kendati pendapatan turun, perolehan EBITDA Apexindo di periode 9 bulan tahun ini naik menjadi US$ 15 juta dari sebelumnya US$ 9 juta di periode yang sama tahun lalu. Frieda menjelaskan, pencapaian ini karena pihaknya mencatatkan added revenue yang marjinnya lebih besar sehingga memberikan kontribusi pembukuan EBITDA yang lebih tinggi sampai dengan September 2021.

Melansir laporan keuangan yang berakhir di bulan September 2021, APEX mencatatkan kenaikan pendapatan di segmen mobilisasi dan demobilisasi hingga 78% yoy menjadi US$ 5,17 juta. Adapun segmen lain-lain juga mencatatkan kenaikan 54,47% yoy menjadi US$ 6,14 juta.

Selain itu, Apexindo juga mencatatkan kenaikan daily rate atau harga sewa rig dari kontrak yang sebelumnya di 2020 ke kontrak yang berlangsung di 2021. Tak hanya itu, kenaikan EBITDA ini juga didukung oleh berhasilnya strategi efisiensi biaya (cost efficiency).

General Manager Corporate Finance dan Investor Relation Apexindo Pratama Duta, Pretycia Darma menjelaskan lebih lanjut naiknya pendapatan di luar aktivitas pengeboran (added revenue) terjadi pada segmen mobilisasi dan demobilisasi serta adanya rental peralatan. Khusus untuk rental peralatan, karena ada permintaan dari klien yang kebetulan lumayan banyak di tahun ini.

Baca Juga: Usai melantai di bursa, simak rencana bisnis Avia Avian (AVIA) ke depan

Perihal kenaikan daily rate, dia memaparkan, APEX  mendapatkan beberapa kontrak baru yang dimulai pada kuartal II dan kuartal III 2021 yang jika dibandingkan dengan kontrak baru di tahun sebelumnya ada kenaikan rata-rata daily rate 30% hingga 40%. Namun, dia menegaskan bahwa kenaikan daily rate tersebut hanya untuk beberapa rig saja.

“Kebetulan di saat adanya kontrak baru ini, ada peningkatan harga minyak dan kedua peningkatan dari sisi biaya tambahan misalnya, ada kenaikan harga dari inflasi yang harus kami sesuaikan dari sisi day rate-nya,” ungkapnya.

Selain itu, Pretycia juga membahas lebih rinci mengenai strategi efisiensi biaya. Dia memaparkan bahwa strategi efisiensi ini dilaksanakan dengan ketat pada rig yang beroperasi maupun yang tidak beroperasi. “Untuk rig yang tidak beroperasi kami lakukan pengetatan biaya," ujar dia.

"Kemudian untuk rig yang bekerja bagaimana caranya operasi bisa berjalan dengan efisien sehingga biaya semakin bisa ditekan. Tentu saja, kami juga mementingkan kesejahteraan karyawan kami dan aspek keamanan,” tegasnya.

Alhasil, dengan naiknya EBITDA ini otomatis laba kotor APEX juga ingin menanjak. Tercatat, laba kotor naik lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya US$ 7,25 juta di 9 bulan 2020 menjadi US$ 14,96 juta di September 2021.

Setelah dikurangi beban-beban dan pajak, Apexindo mencatatkan laba bersih senilai US$ 2,97 juta dari yang sebelumnya rugi bersih sebesar US$ 14,20 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Sampai dengan September 2021, APEX telah menyerap belanja modal sebesar US$ 13 juta untuk keperluan investasi baru sesuai dengan permintaan klien dalam kontrak dan perawatan berkala seperti dry dock untuk rig off shore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×