kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini fokus bisnis Jasnita Telekomindo (JAST) hingga akhir tahun


Selasa, 27 Oktober 2020 / 16:52 WIB
Ini fokus bisnis Jasnita Telekomindo (JAST) hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Jasnita Telekomindo (JAST)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan e-business platform dan penyedia solusi call center end-to-end merupakan salah satu pencetus Smart City di Indonesia, yang mendukung pemerintah dalam mengoperasikan 112 hotline darurat nasional.

Yentoro, Direktur Utama mengatakan, saat ini layanan call center tanggap darurat 112 sudah digunakan oleh lebih dari 85% kota/kabupaten yang sudah mengaktifkan layanan 112 di Indonesia. Layanan ini diperlukan dalam melaporkan kondisi darurat seperti kebakaran, kecelakaan, ataupun pelaporan-pelaporan terkait Covid-19 yang sedang terjadi saat ini. 

Segmen bisnis ini berkontribusi 30% terhadap pendapatan perseroan. "Layanan 112 ada banyak yang kita anggap sebagai layanan CSR jadi kita tetap melihat bagaimana pemerintah daerah, kabupaten, kota yang kesulitan dalam budgetnya jadi kita memberikan layanan CSR," kata Yentoro saat paparan publik perseroan secara virtual, Selasa (27/10).

Yentoro melanjutkan, tujuannya untuk memberikan transformasi digital layanan-layanan di dalam segala hal. Jadi, 112 adalah layanan dibidang darurat namun akan meluncurkan ke platform layanan-layanan umum dalam bentuk platform digital.

Yentoro mengaku layanan 112 sudah didukung oleh pemerintah pusat. Ia menyebut, layanan 112 diperlukan masyarakat khususnya di saat pandemi ini. Ada beberapa kota, kabupaten yang aktif menggunakan layanan ini karena mereka menggunakan layanan ini sebagai salah satu layanan pendukung untuk menangani covid-19.

Baca Juga: Terdampak pandemi, Jasnita Telekomindo (JAST) sesuaikan target pendapatan tahun ini

Selain fokus kembangkan Layanan Darurat 112, Bisnis SaaS kami (Jascloud) juga menunjukkan kinerja yang baik, JAST memberikan solusi bagi perusahaan yang menjalankan Work From Home (WFH).

Sejak Januari hingga Oktober 2020, sudah terdapat 66 penambahan customer corporate yang menggunakan Jascloud, antara lain, Siemens, Bentoel Grup, PT PP Properti Indonesia, Dapur Cokelat, Dwidaya Tour, Elevania, GoKampus dan lainnya. Dan saat ini sedang proses dengan Grab serta Kompas Gramedia.

"Guna mendukung Jascloud, kami menambah beberapa produk turunannya, seperti Cloud PBX, Cloud Call Center, Omni Channel yang antara lain digunakan oleh Dwidaya Tour, DigiAsia, SDPPI Kominfo serta Mirae Asset, dan aplikasi-aplikasi lainnya, untuk memudahkan perusahaan melaksanakan WFH," jelasnya.

Selain itu, lini bisnis JAST lainnya, yaitu Call Center juga cukup memperlihatkan kinerja yang baik. Sejak Januari hingga Oktober 2020, terdapat beberapa customer yang menggunakan jasa Call Center JAST, antara lain BPJS Ketenagakerjaan, Bank Mandiri, Kalbe, Deloitte, SDPPI Kominfo, PT Arah Environment, PPI Kominfo, Bakti Kominfo, Dirjen HKI, Ombudsman RI, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang & Jasa, Adira Finance, Badan Pengelola Sawit Kemenkeu, dan lain-lain.

JAST juga meluncurkan layanan untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi, contohnya dengan penggunaan robo call serta video conference Jasmeet yang merupakan diversifikasi produk E-Locket dari Kominfo.

Saat ini JAST juga sedang meriset layanan E-Health untuk digunakan layanan kesehatan secara online agar masyarakat dapat mencegah dan mendeteksi gejalagejala klinis. Diharapkan, masyarakat dapat melakukan pencegahan sedari awal sehingga tidak sampai timbul masalah kesehatan yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Ke depanya JAST akan terus mendevelop layanan dengan penambahan fitur baru, yang dari hanya paltform di tambah dari voice, video, Whatsapp busness. JAST juga melayani perusahaan yang menggunakan JASTmeet.

Yentoro mengatakan, JAST akan serius untuk mengembangkan segmen smart city solution. Pihaknya sudah mempunyai tim programmer yang sedang mendevelop beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk layanan smart city yang akan dilaunching tahun depan, dan aplikasi ini dalam tahap development. "Kota yang sedang menggunakan penjajakan baru kota Pekanbaru, kita sedang lakukan diskusi, mudah-mudahan tahun depan bisa selesai dan mulai digunakan," katanya.

Ia mengharapkan di tahun depan outlook bisnisnnya akan postif, dan layanannya semakin bervariasi. Karena pihaknya melihat, meski ditengah pandemi telekomunikasi masih menopang dan sangat dibutuhkan. "Mudah-mudahan kami bisa mencari terbosoan-terobosan sehingga memberikan layanan berguna bagi klien-klien kami," pungkas Yentoro.

Selanjutnya: Intip strategi Jasnita Telekomindo (JAST) pertahankan kinerja positif saat pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×