kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,49   -13,02   -1.39%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini fokus Kementerian ESDM pasca pipa minyak Chevron Indonesia (CPI) bocor


Senin, 01 Maret 2021 / 20:04 WIB
Ini fokus Kementerian ESDM pasca pipa minyak Chevron Indonesia (CPI) bocor
ILUSTRASI. PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI)


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian ESDM kini tengah fokus melakukan pemulihan dampak akibat kebocoran pipa minyak milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Dumai, Riau.

Sebagai informasi, pada Sabtu (27/2), sempat terjadi kebocoran pipa di Pelabuhan Dumai Dermaga #4. Dikonfirmasi, oleh manajemen CPI kalau saat kejadian pipa dan pelabuhan tersebut tidak sedang digunakan, sehingga bisa segera memperbaiki pipa bocor tersebut. 

"Terkait hal tersebut, saat ini yang utama kita lakukan adalah penanggulangan untuk mencegah dampak semakin besar. Berikutnya kita fokus untuk pemulihan terhadap dampak yang terjadi," kata Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Wakhid Hasyim kepada Kontan.co.id, Senin (1/3).

Dia menambahkan, insiden terjadinya kebocoran loading line di pelabuhan pada wilayah operasi CPI telah menyebabkan tumpahan minyak sebesar 8,4 bbl. Merespon kejadian tersebut, Ditjen Migas dan PT CPI dari awal kejadian telah melakukan koordinasi. 

Baca Juga: Pipa minyak Dumai bocor, Chevron klaim pembersihan sudah 98%

"Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu 27 Februari 2021 sekitar pukul 14.50 WIB," tambahnya.

Meskipun begitu, Wakhid mengungkapkan kalau saat ini Senin (1/3) sekitar 98% tumpahan minyak telah dapat direcovery. Tindakan atau respon cepat yang dilakukan CPI juga berhasil meminimalisir dan melokalisir dampak lebih lanjut. 

Asal tahu saja, CPI telah memasang oil boom untuk mencegah penyebaran di sekitar perairan terdampak. Upaya tersebut dilakukan  untuk membarikade serta melokalisir tumpahan minyak. Perusahaan tersebut juga mengambil tindakan lainnya yang diperlukan untuk mengisolasi dan mengumpulkan tumpahan. 

"Setelah hal tersebut (pemulihan dampak) selesai, Ditjen Migas akan melakukan investigasi untuk mencari root cause dari kejadian tersebut," pungkas Wakhid. 

Selanjutnya: Meski Pandemi Covid-19, Proyek Migas Jumbo Masih Tetap Berjalan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×