Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen es krim, PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) mengincar pertumbuhan bisnis 10% di tahun 2024.
Pihaknya menyampaikan, untuk mencapai pertumbuhan yang positif strategi bisnis yang dilakukan yakni memperbanyak penetrasi ke kota-kota secondary.
"Kita tahun depan akan lebih memperbanyak penetrasi ke kota-kota secondary agar lebih dekat menjangkau konsumen, sehingga nantinya bisa peningkatan penjualan kita tumbuh 10%," kata Direktur Campina Ice Cream Adji Andjono Purwo saat ditemui Kontan di Jakarta, Rabu (6/12).
Adji menyampaikan, momentum pemilu tahun 2024 diharapkan bisa berjalan secara damai dan aman, sehingga laju bisnis CAMP dapat tumbuh positif.
"Dengan adanya kampanye capres dan caleg, (diharapkan) tidak segan para calon melakukan kampanye meriah, yang penting damai dan aman sehingga ada uang mengucur ke masyarakat dan ada spending. Otomatis menaikkan kemampuan purchasing power dari masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Intip Jurus Campina Ice Cream (CAMP) untuk Mendorong Penjualan di Sisa Tahun 2023
Adji melanjutkan, bisnis makanan camilan sepanjang 2023 mengalami sedikit pertumbuhan, terutama di kategori camilan es krim. "Saya rasa market es krim ada pertumbuhan walaupun single digit," ucapnya.
Kendati begitu, Adji menerangkan bahwa situasi daya beli menurun setelah bulan Juli dan Agustus 2023. Menurutnya, penurunan ini disebabkan isu kenaikan harga bahan baku pokok.
"Mungkin penyebabnya adanya isu kenaikan harga bahan baku pokok. Itu pengaruh terhadap pembelanjaan barang-barang yang non essential seperti es krim," jelasnya.
Sebagai informasi, laju bisnis CAMP di tahun 2023 terpantau bertumbuh positif. Per kuartal III-2023, CAMP mengantongi penjualan bersih sebesar Rp 872,97 miliar, atau lebih tinggi 1,65% YoY dibandingkan Rp 858,73 miliar per kuartal III-2022.
Sementara, dari sisi bottom line laba tahun berjalan mencapai Rp 112,20 miliar. Angka ini juga meningkat dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 104,69 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News