kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini Kata Dirut Garuda Soal Pesawat Haji Terbakar, GIAA Juga Dihantui Keterlambatan


Selasa, 21 Mei 2024 / 14:21 WIB
Ini Kata Dirut Garuda Soal Pesawat Haji Terbakar, GIAA Juga Dihantui Keterlambatan
ILUSTRASI. Ini Kata Dirut Garuda Soal Pesawat Haji Terbakar, GIAA Juga Dihantui Keterlambatan


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -Jakarta. Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) buka suara terkait penyebab insiden pesawat haji terbakar. Selain mencegah terulangnya pesawat haji terbakar, manajemen Garuda juga punya pekerjaan rumah untuk segera mengatasi keterlambatan penerbangan haji 2024.

Pesawat Garuda yang mengangkut jemaah haji terbakar selepas tinggal landas di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada Rabu (15/5/2024). Diberitakan Kompas.com, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan, gangguan pada mesin pesawat bukan disebabkan oleh benda dari luar mesin pesawat melainkan karena masalah pada internal mesin.

"Saya dapat menyampaikan bahwa confirm kerusakan tidak disebabkan oleh adanya benda atau barang asing yang berasal dari luar engine (mesin) masuk ke dalam engine dan menyebabkan kerusakan. Nampaknya sudah confirm ini disebabkan internal engine tersebut," ujarnya saat RDP dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Oleh karenanya, saat ini pihaknya dan sejumlah pihak terkait masih terus melakukan investigasi untuk mengetahui lebih detail penyebab insiden yang mengharuskan pesawat haji tersebut harus mendarat darurat kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin (return to base/RTB).

Adapun investigasi dilakukan bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), Boeing selaku produsen pesawat, dan Pratt & Whitney selaku produsen mesin pesawat. "Penyebab dari percikan api yang memunculkan kerusakan dan menyebabkan pesawat itu harus kembali atau RTB itu saat ini sedang dalam investigasi lebih detail," ucapnya.

Dia mengungkapkan, meskipun pesawat Boeing 747-400 tersebut merupakan armada sewaan namun sebelum dioperasikan untuk angkutan haji pihaknya telah memastikan pesawat laik terbang. Sejumlah tahapan inspeksi dan prosedur perawatan telah dijalani pesawat dengan nomor registrasi ER-BOS itu sejak pesawat masih di Kirgistan pada 5 Februari 2024 hingga diterbitkannya operation specification ACL 28 oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada 7 Mei 2024.

"Pesawat ini sudah diinspeksi sebelum kita putuskan untuk menjadi bagian dari pesawat yang kita sewakan untuk penerbangan haji ini. Pesawat itu ketika berada di Jakarta kita juga melakukan beberapa tindakan. Sebelum berangkat pesawat ini juga melakukan beberapa pemeriksaan normal dan seluruhnya dapat dinyatakan laik terbang," ungkap Direktur Utama perusahaan berkode saham GIAA ini.

Baca Juga: Cek Jadwal Keberangkatan Haji 21 Mei 2024 dan Ucapan Doa untuk Berangkat Haji

Pesawat Garuda sering terlambat

Kementerian Agama (Kemenag) mencatat ada persoalan lain yang harus segera diatasi manajemen Garuda. Masalah tersebut adalah keterlambatan penerbangan haji.

Tingkat keterlambatan penerbangan haji pesawat Garuda sangat tinggi pada pekan pertama pemberangkatan haji tahun 2024. Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie menyayangkan tingginya angka keterlambatan penerbangan pada pekan pertama tersebut.

Dilansir dari website resmi, pemberangkatan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung satu pekan. Kelompok Terbang (kloter) pertama pada sejumlah embarkasi diberangkatkan pada 12 Mei 2024. Hingga saat ini, terhitung ada 152 kloter yang sudah diterbangkan dari Tanah Air ke Tanah Suci.

“Satu pekan pertama, prosentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5%,” terang Anna Hasbie di Jakarta, Senin (20/5/2024).

“Dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan ada keterlambatan sampai 3 jam 50 menit. Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan. Kita sudah memberikan teguran tertulis agar ke depan harus diperbaiki,” tandasnya.

Indonesia tahun ini mendapat kuota 241.000 jemaah, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Jemaah haji reguler diterbangkan dengan dua maskapai, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Maskapai pertama akan memberangkatkan 109.072 jemaah yang tergabung dalam 294 kloter. Sisanya, 260 kloter diterbangkan dengan Saudia Airlines.

“Untuk Saudia Airlines, dalam sepekan ini mengalami keterlambatan pemberangkatan hingga 18,06% dari total 72 penerbangan. Total keterlambatan mencapai empat jam tujuh menit. Saya harap peristiwa keterlambatan bisa terus ditekan,” sebut Anna.

Hal senada disampaikan Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab. Menurutnya, keterlambatan paling lama Garuda Indonesia sampai tiga jam 50 menit. Ini belum termasuk sejumlah penerbangan yang dimintakan perubahan jadwal oleh pihak Garuda Indonesia.

“Dalam sepekan ini ada beberapa perubahan jadwal, antara lain kloter pertama Embarkasi Solo atau SOC-01 dan kloter enam Embarkasi Makassar atau UPG-06 yang terdampak kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia yang akan memberangkatkan UPG-05,” jelas Saiful.

“Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama adalah 47 menit,” sambungnya.

Saiful berharap Garuda Indonesia dan Saudia Airlines mematuhi komitmen dan kontrak kerja untuk memberangkatkan jemaah haji Indonesia sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan ditetapkan. Sebab, keterlambatan keberangkatan, apalagi hingga hitungan jam dan bahkan sampai terjadi perubahan jadwal, hal itu akan berampak pada penyiapan beragam layanan di Madinah maupun Makkah, baik transportasi, akomodasi, termasuk juga katering.

“Keterlambatan penerbangan juga berpotensi menjadikan jemaah semakin kelelahan karena terlalu lama menunggu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×