Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia tengah merencanakan pembukaan lahan baru seluas 600.000 hektare (ha) untuk perkebunan kelapa sawit.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mencermati, pembukaan lahan baru sebaiknya dilakukan di area yang sudah terdegradasi.
Ia memandang, pembukaan lahan di area baru sebaiknya pemanfaatannya khusus untuk konsumsi dalam negeri. "Selain itu, yang mengembangkan (lahan) adalah BUMN," kata Eddy kepada Kontan, Jumat (14/11/2025).
Baca Juga: Kejar Produksi 100 Juta Ton CPO, 600.000 Ha Lahan Sawit Baru Dibuka Mulai 2026
Di tengah stagnansi produktivitas, lanjutnya, solusi yang pertama dilakukan sebaiknya intensifikasi.
"Hal ini bisa dilakukan dengan peremajaan sawit, utamanya Peremajaan Sawit Rakyat (PRS)," ujar Eddy.
Sebelumnya, Plt. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Abdul Roni menyebutkan, langkah ini diupayakan pemerintah guna meningkatkan produksi minyak sawit.
Peningkatan produksi minyak sawit ini ditujukan untuk memenuhi perkiraan peningkatan permintaan pangan dan swasembada energi.
Roni bilang, rencana ini diperkirakan akan dilaksanakan selama empat tahun ke depan dan akan mencakup 400.000 ha perkebunan "plasma" untuk petani kecil. Kategori ini biasanya melibatkan petani kecil yang bekerja sama dengan perusahaan mitra.
Pemerintah juga berencana menawarkan 200.000 ha perkebunan awal kepada perusahaan negara, PalmCo. Akan tetapi, ia mengatakan, perusahaan swasta dipersilakan untuk berpartisipasi.
Baca Juga: Indonesia Akan Buka 600.000 Hektare Lahan Sawit Baru
Selanjutnya: Emas Menguat 4,6% Sepekan, Pasar Pantau Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Menarik Dibaca: Ingin Konten Viral dan Banyak Ditonton? Ini Caranya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













