Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SERANG. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengaku selain bertujuan menghasilkan profit, Chandra Asri juga terus berinvestasi pada program yang selaras dengan prinsip Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG) guna memberikan nilai tambah bagi industri petrokimia nasional.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan perseroan yaitu dengan menjalankan inisiasi-inisiasi pengurangan emisi pada operasionalnya. Di awal tahun 2023 Chandra Asri secara resmi mengoperasikan 2 armada bis listrik besutan Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk mengurangi emisi sekaligus menyediakan opsi mobilitas yang lebih ramah lingkungan bagi karyawan.
"Kita resmikan 2 bus listrik ini untuk kegiatan operasional, Bis listrik tipe MD 12-E NF City yang digunakan untuk antar jemput karyawan ini sekaligus menjadi bis listrik pertama yang beroperasi di wilayah Cilegon, Banten," kata Direktur TPIA Suryandi kepada Kontan, Selasa (14/2)
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Akan Gelontorkan Investasi US$ 5 Miliar untuk Bangun Pabrik Kedua
Penggunaan dua armada bis listrik dikalkulasi dapat memotong konsumsi solar hingga 20.800 liter per tahun atau setara dengan mereduksi emisi hingga 28,52 metrik ton karbon dioksida (CO2e) tiap tahunnya.
Jika dikalkulasi, penghematan biaya operasional dari konversi fuel solar menjadi listrik ditaksir mencapai Rp292,33 juta setiap tahun. Serta menghemat energi hingga 621,5 Giga Joule setiap tahun jika dikomparasikan dengan pemakaian bus diesel.
Hal ini selaras dengan upaya Chandra Asri untuk mengoptimasi moda transportasi yang lebih hemat energi dan efisien dari segi biaya operasional. Ke depannya secara bertahap Chandra Asri berkomitmen untuk beralih menggunakan kendaraan listrik untuk turut andil dalam proses dekarbonisasi.
Chandra Asri terbuka akan peluang-peluang inovasi dan adopsi teknologi untuk mendukung upaya Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Ikhtiar dalam mereduksi emisi ini masuk dalam penerapan peta jalan gas rumah kaca (GRK) Perusahaan yang juga mendukung Nationally Determined Contribution (NDC) dan Long Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050 (Visi Indonesia 2050 LTS-LCCR).
Adapun program-program yang telah diterapkan sebelumnya untuk mewujudkan hal tersebut yaitu meliputi penggunaan Solar Panel dari Total Energi Chandra Asri melakukan instalasi listrik tenaga surya atau instalasi solar photovoltaic milik Total Solar dengan kapasitas sebesar 1.153 kWp di atap pabrik perusahaan.
Dengan kapasitas tersebut, fasilitas ini mampu menghasilkan sekitar 1.500 Megawatt-jam (MWh) listrik terbarukan setiap tahun. Energi listrik yang dihasilkan dari panel surya ini juga digunakan untuk mengisi forklift Electric Vehicle (EV).
Bermitra dengan BYD untuk Operasikan E-Forklift Bersama dengan BYD, Chandra Asri mengoperasikan 53 unit forklift listrik. Armada e-forklift terbaru menggunakan baterai lithium ini setiap tahunnya mengurangi 69.445 kg bahan bakar gas (LPG), menghemat 165.360 liter solar (solar), mereduksi 446.472 metrik kg karbondioksida (Co2), dan menghilangkan gas buang nitrogen oksida (NOx). Pengisian ulang forklift listrik dilakukan di stasiun isi ulang dengan pasokan energi dari Solar PV.
Selanjutnya implementasi green chemistry untuk optimalisasi penggunaan air untuk optimalisasi pengelolaan dan efisiensi penggunaan air dalam kegiatan operasional, Perusahaan bermitra dengan Ecolab untuk mengembangkan Kimia Hijau (Green Chemistry) dalam mengurangi penggunaan air dan energi.
Melalui Green Chemistry, konsumsi air bisa dikurangi hingga 92,2 juta galon per tahun, menghemat energi 6 juta kilowatt, dan menurunkan emisi karbondioksida hingga 2.100 ton, menurunkan produksi air limbah sebanyak 472.000 ton, dan mengurangi pembuangan gas Nitrogen Oksida hingga 75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News