Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan pemenang lelang Wilayah Kerja (WK) West Kampar yang yang berada di pantai Sumatra Utara dan Riau, yakni konsorsium PT Aserra Pertolindo Gemilang dan PT SPR Langgak.
Jumlah total investasi komitmen pasti dari WK West Kampar mencapai US$ 32,559,982 dan bonus tanda tangan sebesar US$2 50.000.
Penetapan pemenang lelang WK West Kampar ini ditetapkan dalam acara The 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) di Nusa Dua Convention Center, Bali pada Rabu (23/11).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menyatakan bahwa pihaknya berharap WK West Kampar ini akan berkontribusi pada program pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) ke depan.
"Pemenang lelang diharapkan dapat melaksanakan komitmen dengan baik,” ujar Tutuka.
Baca Juga: Menurut Pengamat, Ini Permasalahan di Blok Masela
Untuk diketahui, WK West Kampar ini berdiri di atas lahan seluas 4.490,71 km2 dan memiliki estimasi sumber daya minyak sebesar 130 juta barel setara minyak (mmboe).
Dalam penjelasannya Tutuka menyebut, konsorsium ini terikat komitmen pasti selama lima tahun pertama untuk eksplorasi berupa Geology & Geophysic/Geoscience atau (G&G), Seismik 2D 250 km, seismik 3D 50 km2, dan tiga sumur eksplorasi.
Selain itu dua perusahaan ini juga terikat komitmen terdiri eksploitasi GGRE, empat sumur pengembangan, lima workover sumur, membangun fasilitas produksi dan komitmen produksi di tahun pertama kontrak.
Juga dilakukan dalam forum tersebut, penandatanganan kontrak bagi hasil WK Baewan yang ditandatangani oleh Kepala SKK Migas dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama WK Bawean yaitu PT. Prima Energi Bawean.
WK Bawean merupakan hasil Penawaran Wilayah Kerja Migas Konvensional Tahap I Tahun 2022 untuk WK Eksploitasi dan telah diumumkan pemenangnya pada tanggal 4 Oktober 2022. Adapun, WK Bawean ini berlokasi di Lautan Jawa Timur. Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja Bawean berjangka waktu 20 tahun.
Dengan penandatanganan kontrak WK Bawean ini, pada tahun 2022 total telah ditandatangani lima kontrak bagi hasil migas. Empat kontrak lainnya, yakni Agung II, Ketapang Utara dan Bertak Pijar Puyuh merupakan hasil Penawaran WK Migas Tahap II Tahun 2021.
Baca Juga: Produksi Migas Pertamina Capai 800.000 Boepd Hingga September 2022
"Penandatanganan kontrak bagi hasil dan pengumuman pemenang penawaran WK migas menunjukkan bahwa bisnis hulu di Indonesia masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan,” tambah Tutuka.
Tutuka kembali menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki potensi migas yang melimpah untuk mendukung kebutuhan energi di Indonesia. Pemerintah mengundang calon investor untuk menilainya dan bekerja sama untuk mengembangkannya.
“Pemerintah juga mengundang penyedia teknologi untuk mendukung kegiatan pengembangan hulu migas,” pungkas Tutuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News