kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.650.000   29.000   1,79%
  • USD/IDR 16.349   90,00   0,55%
  • IDX 7.073   43,40   0,62%
  • KOMPAS100 1.037   7,79   0,76%
  • LQ45 810   -1,46   -0,18%
  • ISSI 212   1,87   0,89%
  • IDX30 422   0,11   0,03%
  • IDXHIDIV20 506   -1,11   -0,22%
  • IDX80 117   0,24   0,20%
  • IDXV30 121   0,19   0,16%
  • IDXQ30 138   -0,30   -0,22%

Ini Penyebab Rencana Merger Grab dengan GoTo Hidup Kembali


Selasa, 04 Februari 2025 / 16:35 WIB
Ini Penyebab Rencana Merger Grab dengan GoTo Hidup Kembali
ILUSTRASI. Grab, perusahaan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan Asia Tenggara sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk bergabung dengan pesaingnya yang lebih kecil di Indonesia, GoTo.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Rencana merger Grab dengan GoTo kembali merebak.

Dua sumber Reuters mengatakan, Grab, perusahaan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan Asia Tenggara sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk bergabung dengan pesaingnya yang lebih kecil di Indonesia, GoTo. 

Rencana merger ini dilakukan karena Grab berusaha membendung kerugian selama bertahun-tahun, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters, Selasa (4/2).

Baca Juga: Begini Respons GOTO Terkait Kabar Merger dengan Grab pada Tahun 2025

Putaran baru pembicaraan merger, yang terakhir diadakan pada tahun 2024, dilanjutkan pada bulan Desember 2024, dengan investor yang ingin mencapai kesepakatan pada tahun 2025.

Kesepakatan mungkin tidak terjadi, kata sumber tersebut, dengan negosiasi pada tahun-tahun sebelumnya semuanya gagal. Orang-orang tersebut menolak untuk diidentifikasi karena pembicaraan tersebut bersifat tertutup.

Grab dan GoTo, yang mengoperasikan platform pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan Gojek, menolak berkomentar soal kabar merger ini. Pembicaraan yang kembali memanas itu pertama kali dilaporkan oleh DealStreetAsia.

Saham GoTo, yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, naik hampir 9% setelah laporan pembicaraan itu, sementara saham Grab turun 0,87% dalam perdagangan pra-pasar. Jika digabungkan, kedua perusahaan itu bernilai hampir US$ 25 miliar.

Unit e-commerce GoTo di Indonesia, Tokopedia, diambil alih Tiktok pada Desember 2023, dalam kesepakatan di mana raksasa media sosial Tiongkok itu akan menginvestasikan US$ 1,5 miliar di unit itu dengan imbalan 75% saham pengendali.

Baca Juga: Kabar Pembahasan Merger antara Grab dan GOTO Kembali Mengemuka

Selanjutnya: Ibas Berharap Danantara Bisa Sumbang Dividen Tinggi untuk Kas Negara

Menarik Dibaca: Investasi Emas di Tahun 2025, Simak Plus dan Minusnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×