Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang Apartemen Green Pramuka City yakni PT Duta Paramindo Sejahtera telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong penjualan tahun ini. Ada dua strategi yang dilakukan perusahaan untuk menggaet konsumen yakni lewat konsep dan cara bayar.
Direktur Marketing PT Duta Paramindo Sejahtera Jeffry Yamin melihat prospek bisnis properti masih akan bergerak positif dan mencapai puncaknya pada tahun 2018. Dengan kondisi tersebut, banyak pengembang akan mengeluarkan produk-produk baru yang akan membanjiri pasar.
Oleh karena itu untuk bisa tumbuh, pengembang harus menyiapkan strategi untuk berebut pasar. "Kami sudah siapkan strategi dari sekarang untuk mendorong penjualan baik dari konsep maupun cara bayar," kata Jeffry, Jumat (6/10)
Dari sisi konsep, Green Pramuka baru memasarkan tower kesembilan bertajuk Magnolia pada Juli 2017 lalu yang dilengkapi dengan compact furnish di masing-masing unit. Pembangunan tower ini sudah hampir rampung karena dibangun bersamaan dengan tower ke-8.
Jeffry melihat strategi tersebut cukup bisa merangsang para pembeli. Pasalnya, hingga saat ini, perusahaan sudah berhasil menjual sekitar 30%-40% dari tower Magnolia yang memiliki kapasitas sebanyak 780 unit.
Sementara dari sisi cara bayar, Green Pramuka menawarkan kemudahan pembabayaran untuk menyasar calon konsumen yang tidak bisa lulus mengajukan KPR karena slip gajinya tidak memenuhi persyaratan.
"Kami melihat selama ini banyak orang mau membeli rumah tapi tidak lulus KPA karena slip gajinya tidak memenuhi persyaratan. Tapi mereka ini sebenarnya punya kemampuan karena memiliki penghasilan lain selain dari kantornya. Ini yang kami incar," kata Jeffry.
Kemudahaan pembayaran diberikan dengan promo cicilan sebanyak 120 kali. Namun untuk cicilan tersebut, pembeli tetap harus membayarkan uang muka dengan besar 15%. Program ini akan dilaksanakan selama bulan Oktober ini dan berhasil akan dikaji untuk dilanjutkan. Dengan program tersebut, Green Pramuka menargetkan tower Mangnolia akan terjual hingga 90% hingga akhir tahun.
Selama periode Januari-September 2017, Green Pramuka telah berhasil menjual 900 unit apartemen. Sedangkan sepanjang tahun 2016, perusahaan ini hanya berhasil menjual sekitar 900 unit apartemen. Namun penjualan sejak tahun lalu sampai September 2017 tersebut mengalami pertumbuhan hingga 200% jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2014 dan 2015.
Selain dari tower 9, Green Pramuka juga masih memiliki stok di tower-tower yang sudah dikembangkan sebelumnya. Jeffry bilang, pasokan unit yang masih dijajakan perusahaan saat ini mencapai 1.700 unit yang dibanderol dengan harga mulai Rp 400 juta -Rp 1 miliar.
Green Pramuka memiliki lahan seluas 12,9 hektare (ha) dengan izin pengembangan sebanyak 17 tower apartemen. Setelah mengembangkan sembilan tower sejak 2010 dengan kapasitas rata-rata 1.000 unit per menara, perusahaan berencana membangun enam tower lagi meskipun sesuai izin masih bisa membangun delapan tower.
Sembilan tower pertama dibangun dua tahap. Tahap pertama sebanyak 4 tower dan saat ini sudah dihuni sebanyak 80% dan tahap II baru dihuni 30%. Jeffry mengungkapkan, total penghuni yang ada disana saat ini mencapa 6.000 kepala keluarga.
Tahun depan, Green Pramuka berencana meluncurkan dua tower apartemen lagi dengan kapasitas masing-masing sekitar 1.000 unit. "Kami akan mengembangkan proyek-proyek selanjut sesuai dengan kebutuhan pasar dan tetap mengandalkan strategi konsep serta cara bayar," kata Jeffry.
Seperti diketahui, Green Pramuka City merupakan proyek hunian yang dikembangkan PT Duta Paramindo Sejahtera dengan skema SP3T atau Surat Perjanjian Penggantian Penggunaan Tanah di lahan milik PT Angkasa Pura. Salah satu pemegang saham Duta Paramindo ini adalah mantan atlet bulu tangkis yakni Edi Hartono dan Rudy Herianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News