kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini rincian penggunaan dana hasil global bond Inalum (MIND ID) sebesar US$ 2,5 miliar


Jumat, 15 Mei 2020 / 13:20 WIB
Ini rincian penggunaan dana hasil global bond Inalum (MIND ID) sebesar US$ 2,5 miliar
ILUSTRASI. CEO Mind ID Orias P. Moedak


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca penerbitan obligasi global senilai US$ 2,5 miliar atau setara Rp 37,5 triliun, Holding Industri Pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), yang biasa disebut MIND ID (Mining Industry Indonesia) memastikan dana tersebut bakal digunakan untuk refinancing utang dan mendukung rencana akuisisi.

Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak menjelaskan, tujuan penerbitan obligasi adalah untuk pembelian kembali obligasi yang diterbitkan perusahaan pada 2018.

Kala itu, holding tambang lalu menerbitkan obligasi sebesar US$ 2,25 miliar yang terdiri dari dua seri. Pertama, senilai US$ 1 miliar dengan tingkat kupon sebesar 5,23% dan tenor hingga 2021. Kedua, obligasi dengan hingga 2023 dan tingkat kupon 5,71% sebesar US$ 1,25 miliar. 

Baca Juga: Sukses besar, global bond Inalum (MIND ID) kelebihan permintaan 6,4 kali

"Jadi ada dua yang akan kami buyback, yakni yang 2021 dan 2023 dengan nilai buyback US$ 1 miliar. Tahun depan bayar pokok US$ 500 juta, tahun depannya lagi US$ 750 juta. Ini upaya untuk meringankan tekanan bayar jumlah besar dalam waktu dekat," jelas Orias dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/5).

Di sisi lain, Orias memastikan upaya ini juga guna mengurangi tekanan terutama pada 2021 nanti pihaknya merencanakan dapat mulai kembali menerima dividen dari PT Freeport Indonesia.

Selain untuk buyback obligasi beredar, dana hasil penerbitan global bond ini akan digunakan pula untuk rencana akuisisi termasuk akuisisi PT Vale Indonesia Tbk dan membayar utang anak usaha anggota holding.

"Harga sudah sepakat sebelumnya, kami akan eksekusi dengan harga terbaru. Kami lakukan perhitungan. Ada pembicaraan awal, belum ada kesepakatan untuk perubahan harga yang sebelumnya. Jadi kami tetap membeli Vale," tegas Orias.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×