kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sebab rugi bersih ATIC meningkat di semester I


Rabu, 14 Agustus 2019 / 20:34 WIB
Ini sebab rugi bersih ATIC meningkat di semester I
ILUSTRASI. Paparan kinerja PT Anabatic Technologies Tbk


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Anabatic Technologies Tbk catatkan pertumbuhan pendapatan 20,51% sepanjang semester I lalu. Sayangnya, pertumbuhan pendapatan tersebut tak diikuti bottom line perseroan yang mencatatkan peningkatan kerugian bersih.

Adriansyah, Direktur Anabatic Technologies menyebutkan bahwa peningkatan rugi bersih yang dialami perseroan tak luput dari efek Pemilu. "Semua jadi menahan investasi dan efek pemilu itu tiga bulan sebelum hingga tiga bulan setelah," ujarnya kepada kontan.co.id usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Rabu (14/8).

Baca Juga: Anabatic Technologies (ATIC) siapkan proyek pengelolaan kota untuk smart city

Tak hanya itu, peningkatan rugi bersih perseroan disebutnya juga lantaran kegiatan ekspansi perseroan. Terbaru, emiten dengan kode saham ATIC di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini memasuki bisnis financial technology melalui digitalexchange.id.

Untuk peluncuran platform tersebut, pihaknya melakukan akuisisi perusahaan sehingga membutuhkan dana yang cukup besar. Sayangnya, terkait investasinya Adri tidak menyebutkannya.

Dari sana, sepanjang semester I kemarin ATIC mencatatkan peningkatan rugi bersih menjadi Rp 18,09 miliar naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,34 miliar. Namun, pendapatan perseroan tercatat tumbuh 20,51% menjadi Rp 2,82 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,34 triliun.

Adapun pertumbuhan pendapatan disebutnya lantaran tiap sektor bisnis yang dijalan entitas anaknya baik yakni PT Computrade Technology International (CTI), PT Karyaputra Suryagemilang (KPSG) dan PT Anabatic Digital Raya (ADR) terus tumbuh. "Masing-masing tumbuh dua digit," ujarnya.

Menilik laporan keuangan tercatat dari ketiga lini usahanya tersebut CTI menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang Rp 2,31 triliun tumbuh 24,86% dari periode yang sama tahun lalu 1,85 triliun. Kemudian, disusul KPSG menyumbang Rp 284,90 miliar dan ADR menyumbang Rp 44,96 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×