Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan segmen perawatan tubuh KINO naik sekitar 7,54% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 555,03 miliar di triwulan pertama 2020. Sebelumnya, penjualan segmen perawatan tubuh tercatat sebesar Rp 516,08 miliar pada periode sama tahun lalu.
Kenaikan penjualan juga terjadi pada segmen minuman, makanan, dan makanan hewan. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, segmen minuman mencatatkan kenaikan penjualan 14,54% yoy menjadi Rp 412,20 miliar.
Berikutnya, penjualan segmen makanan naik 23,62% yoy menjadi Rp 105,23 miliar. Sedangkan segmen makanan hewan melesat hingga sekitar 44,14% yoy menjadi Rp 4,43 miliar dalam tiga bulan pertama tahun lalu.
Baca Juga: Distribusi masih lancar, Kino Indonesia (KINO) percaya diri bisa tetap tumbuh
Sementara itu, penjualan segmen farmasi justru turun tipis sekitar 4,51% yoy menjadi Rp 36,13 miliar di tiga bulan pertama tahun 2020.
Sayangnya, kenaikan yang terjadi pada sisi penjualan juga diiringi oleh kenaikan pada beberapa pos beban. Beban pokok penjualan KINO naik tipis sekitar 1,66% yoy menjadi Rp 557,33 miliar di tiga bulan pertama tahun ini.
Kenaikan juga dijumpai pada beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta beban bunga. Sepanjang Januari-Maret 2020 lalu, beban penjualan KINO naik 18,07% yoy dari semula Rp 315,37 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 372,38 miliar pada akhir Maret 2020.
Selanjutnya, beban umum dan administrasi naik 18,36% yoy menjadi Rp 90,92 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban umum dan administrasi KINO tercatat sebesar Rp 76,81 miliar pada kuartal I tahun lalu. Sementara itu, beban bunga naik 73,60% yoy dari semula Rp 13,83 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 24,01 miliar pada kuartal I tahun ini.