kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini sektor yang menopang kenaikan penjualan Kino Indonesia (KINO) di kuartal I-2020


Minggu, 03 Mei 2020 / 14:30 WIB
Ini sektor yang menopang kenaikan penjualan Kino Indonesia (KINO) di kuartal I-2020


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen barang konsumer, PT Kino Indonesia Tbk mencatatkan kinerja prima di kuartal pertama 2020. Pada peridoe Januari hingga Maret 2020 lalu, emiten berkode saham KINO ini membukukan penjualan sebesar Rp 1,11 triliun, naik 11,08% dibandingkan penjualan periode sama tahun lalu.

Direktur Keuangan KINO Budi Muljono mengatakan, pencapaian pertumbuhan kinerja penjualan di tiga bulan pertama tidak terlepas dari kemampuan KINO dalam beradaptasi dengan kondisi pasar. 

Maksudnya, kondisi pasar di kuartal I-2020 bukannya tanpa tantangan, terlebih setelah adanya pendemi virus corona yang melanda Indonesia. Hal ini membuat penjualan barang konsumer seperti kosmetik cenderung tersendat khususnya di akhir kuartal pertama. 

Baca Juga: Penjualan naik, laba Kino Indonesia (KINO) di kuartal I 2020 justru turun 80%

Beruntung, KINO mampu memetakan mana-mana saja produk yang memiliki permintaan stabil dan berpotensi mengalami kenaikan. Lebih lanjut Budi bilang, hal ini bisa dijumpai pada beberapa kategori produk seperti hand sanitizer, hand wash, minuman kesehatan, dan sebagainya. 

Produk-produk ini selanjutnya menjadi fokus KINO dalam mengerek kinerja penjualannya di tiga bulan pertama tahun ini.

“Dengan keadaan di mana ada potensi penurunan beberapa kategori dan karena permintaan permintaan hand sanitizer naik, kami mengalihkan fokus untuk lebih meningkatkan produksi dan penjualan hand sanitizer,” kata Budi kepada Kontan.co.id pada Kamis (30/4).

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan segmen perawatan tubuh KINO naik sekitar 7,54% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 555,03 miliar di triwulan pertama 2020. Sebelumnya, penjualan segmen perawatan tubuh tercatat sebesar Rp 516,08 miliar pada periode sama tahun lalu.

Kenaikan penjualan juga terjadi pada segmen minuman, makanan, dan makanan hewan. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, segmen minuman mencatatkan kenaikan penjualan 14,54% yoy menjadi Rp 412,20 miliar.

Berikutnya, penjualan segmen makanan naik 23,62% yoy menjadi Rp 105,23 miliar. Sedangkan segmen makanan hewan melesat hingga sekitar 44,14% yoy menjadi Rp 4,43 miliar dalam tiga bulan pertama tahun lalu. 

Baca Juga: Distribusi masih lancar, Kino Indonesia (KINO) percaya diri bisa tetap tumbuh

Sementara itu, penjualan segmen farmasi justru turun tipis sekitar 4,51% yoy menjadi Rp 36,13 miliar di tiga bulan pertama tahun 2020.

Sayangnya, kenaikan yang terjadi pada sisi penjualan juga diiringi oleh kenaikan pada beberapa pos beban. Beban pokok penjualan KINO naik tipis sekitar 1,66% yoy menjadi Rp 557,33 miliar di tiga bulan pertama tahun ini. 

Kenaikan juga dijumpai pada beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta beban bunga. Sepanjang Januari-Maret 2020 lalu, beban penjualan KINO naik 18,07% yoy dari semula Rp 315,37 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 372,38 miliar pada akhir Maret 2020.

Selanjutnya, beban umum dan administrasi naik 18,36% yoy menjadi Rp 90,92 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya,  beban umum dan administrasi KINO tercatat sebesar Rp 76,81 miliar pada kuartal I tahun lalu. Sementara itu, beban bunga naik 73,60% yoy dari semula Rp 13,83 miliar di kuartal I 2019  menjadi Rp 24,01 miliar pada kuartal I tahun ini.

Alhasil, setelah dikurangi beban pokok penjualan, beban penjualan, beban umum dan administrasi serta beban-beban lainnya, KINO hanya membukukan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar  Rp 57,84 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, laba bersih KINO tercatat sebesar Rp 303,13 miliar pada periode sama tahun lalu.

Per 31 Maret 2020 lalu, aset KINO tercatat sebesar Rp 5,04 triliun. Angka ini terdiri dari ekuitas sebesar Rp 2,79 triliun dan liabilitas sebesar Rp 2,24 triliun.

Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode tercatat sebesar Rp 353,14 miliar per 31 Maret 2020 lalu. Angka lebih besar sekitar 31,93% bila dibandingkan kas dan setara kas awal periode tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 267,67 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×