kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.478.000   -4.000   -0,27%
  • USD/IDR 15.664   -174,00   -1,12%
  • IDX 7.506   10,12   0,13%
  • KOMPAS100 1.165   4,03   0,35%
  • LQ45 929   -1,15   -0,12%
  • ISSI 226   1,50   0,67%
  • IDX30 478   -1,57   -0,33%
  • IDXHIDIV20 574   -2,35   -0,41%
  • IDX80 133   0,32   0,24%
  • IDXV30 142   0,42   0,29%
  • IDXQ30 160   -0,39   -0,24%

Ini Strateg Citra Tubindo untuk Naikkan Pendapatan dan Laba Tahun Ini


Rabu, 03 Juli 2024 / 14:43 WIB
Ini Strateg Citra Tubindo untuk Naikkan Pendapatan dan Laba Tahun Ini
RUPS?PT Citra Tubindo Tbk (CTBN).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Citra Tubindo Tbk  (CTBN) mengincar pertumbuhan kinerja pada 2024 seiring dengan positifnya outlook harga minyak dan gas (migas) tahun ini.  Manajemen menargetkan pendapatan dan laba bersih yang lebih baik dibandingkan tahun 2023.

Direktur Utama Citra Tubindo Fajar Wahyudi mengungkapkan walaupun industri dan dunia usaha di Indonesia, utamanya minyak dan gas, diterpa isu transisi energi dan penurunan harga minyak yang signifikan di penghujung tahun 2023, tetapi manajemen memperkirakan prospek bisnis Perseroan masih tetap menjanjikan. 

Hal ini sejalan dengan proyeksi permintaan minyak dan gas yang memanas. Harga minyak pada 2024 juga diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan 2023.

U.S. Energy Information Administration (EIA) dalam laporan Short- erm Energy Outlook memproyeksikan rata-rata harga minyak jenis Brent akan meningkat dari US$84 per barel pada 2023 menjadi US$93 per barel pada 2024 karena ditopang oleh faktor fundamental maupun faktor non fundamental. 

Baca Juga: Dihajar Produk Impor nan Murah dari China, Industri Indonesia Lemah Tak Berdaya

Sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan meningkat dari 2,3% pada 2023 menjadi sekitar 2,9% pada 2024. Pertumbuhan ekonomi global tersebut diproyeksikan akan didukung oleh kondisi inflasi dan tingkat suku bunga yang lebih baik.

"Pertumbuhan ekonomi pada umumnya memerlukan daya dukung pasokan energi yang memadai. Apalagi, dalam perkembangannya, sektor-sektor ekonomi utama yang berkontribusi pada pembentukan PDB global adalah sektor-sektor yang lebih padat energi.  Berdasarkan data, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1% akan memerlukan pertumbuhan penyediaan energi antara 1,5%-2%," ungkap Fajar dalam siaran pers, Rabu (3/7). 

Untuk menghadapi 2024, CTBN berencana memperluas pasar ekspor dengan memperkuat portofolio pelanggan seiring dengan keberhasilan ekspansi di wilayah Timur Tengah dan Afrika. 

Perseroan juga memiliki sejumlah proyek-proyek penting, baik yang berskala nasional maupun internasional. CTBN pun mengembangkan peluang dalam energi transisi di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.

"Kami akan tetap berupaya menjaga momentum pertumbuhan di tahun 2023 dan membawanya hingga tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya. Sinergi terus menjadi fokus Perseroan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan saat ini sambil memperluas layanan ke pelanggan yang lain," tambahnya. 

Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) CTBN pada 2024, Perseroan menargetkan pendapatan US$291,44 juta dan laba bersih US$19,69 juta pada tahun ini.

Per Maret 2024, CTBN membukukan pendapatan dari penjualan dan jasa US$46,47 juta dengan raihan laba bersih US$2,87 juta.

Baca Juga: BREN dan 5 Saham Exit, Ini Daftar Saham di Papan Pemantauan Khusus & Kriteria Terkini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×