Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PAL Indonesia (Persero) di tengah pandemi Covid-19 tetap menjalankan produksi dan proyek-proyek yang sedang berjalan. Perusahaan optimistis dengan prospek bisnis galangan kapal, sebab selain fokus di kapal pertahanan perseroan juga membidik proyek lainnya
Adapun saat ini produksi dan pengerjaan proyek di PT PAL Indonesia (Persero) mengacu pada protokol kesehatan yang berlaku. Beberapa pengerjaan proyek strategis berasal dari pembangunan kapal seperti Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR) kelima dan keenam pesanan Kementerian Pertahanan.
Baca Juga: PT PAL menilai prospek bisnis galangan kapal masih baik
Serta kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) pertama TNI AL serta produk-produk sektor energi dan rekayasa umum seperti Dual Fuel Barge Mounted Power Plant (BMPP) 150 MW. Selain pembangunan proyek baru, PT PAL Indonesia (Persero) juga memastikan proyek-proyek strategis lainnya.
"Seperti pemeliharaan dan perbaikan kapal kombatan, kapal niaga, maupun produk offshore seperti Single Point Mooring (SPM) tetap berjalan," terang Utario Esna Putra, Kepala Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero) kepada Kontan.co.id, Kamis (18/6).
Utario menjabarkan selama ini komposisi pendapatan perusahaan berasal dari produk Alutsista sebesar 77% dan produk non Alutsista sebesar 23% dalam lima tahun terakhir. Sejak berdiri sampai dengan tahun 2019 PAL telah membangun total 232 unit kapal, 86 unit diantaranya merupakan produk kapal perang.
Sedangkan untuk tahun 2020 ini manajemen mencatat, perusahaan tengah mengerjakan beberapa proyek pembangunan kapal diantaranya adalah Joint Section Kapal Selam-3, Overhaul KRI Cakra-401, Sewaco Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M Kapal Ke-3 dan Ke-4, Platform & Sewaco Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M Kapal Ke-5 dan Ke-6, Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dan juga pada sektor energi sedang membangun Dual Fuel Barge Mounted Power Plant 60 MW.
Baca Juga: PT PAL hadapi masalah utang US$ 1,2 juta dengan perusahaan Jerman di pengadilan